Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK), Janedjri M. Gaffar, menerima penghargaan sebagai pengelola arsip terbaik instansi pemerintah Tahun 2008 atas upaya dan kinerja yang luar biasa dalam pembinaan, pengelolaan, dan penyelamatan arsip negara, Kamis (14/8), di Jakarta.
Penghargaan tersebut diterima oleh Sekjen MK dalam seminar bertajuk âPeranan Arsip dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegaraâ yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Selain MK, ANRI juga memberikan penghargaan yang sama kepada Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), dan Sekretaris Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) atas pembangunan kearsipan di Indonesia dan penyelenggaraan yang baik di instansi masing-masing.
Kepala ANRI, Djoko Utomo, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Utama ANRI, M. Asichin, S.H., menjelaskan bahwa arti penting arsip antara lain sebagai tulang punggung manajemen pemerintahan dan pembangunan, bukti akuntabilitas kinerja aparatur, alat bukti sah di pengadilan, memori kolektif dan jati diri bangsa, serta sebagai barang bukti pertanggungjawaban nasional.
Sementara itu, dalam sambutannya, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Taufik Effendy, menekankan perlunya bangsa ini belajar dari arsip-arsip penjajah seperti VOC yang menceritakan bahwa mereka jatuh karena korupsi. âBaca buku di arsip nasional tentang VOC. Sejak Tahun 1602, bangsa kita telah belajar korupsi dari VOC. Pola-pola korupsi hingga jatuhnya VOC, persis terjadi seperti sekarang ini. The disease is there,â tegasnya.
Sambung Taufiq, telah tercatat dalam sejarah, bahwa semua orang seolah menerima bahwa corruption is our culture. Menurut Taufiq, hal ini karena bangsa Indonesia selama ini belajar dari penjajahnya, yaitu Belanda. âTak hanya itu. Sejak bayi, bangsa ini sudah disuntikkan racun, antara lain, suka menyalahkan orang lain dan senang melihat orang susah. Itu suntikan yang sangat sistemik dan diwariskan,â sambungnya.
Oleh karena itu, melalui forum ini, Taufiq berharap akan ada diagnosa dan solusi holistik terhadap permasalahan bangsa di atas. (Wiwik Budi Wasito)