JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) semakin total mendekatkan diri kepada rakyat. Kemarin lembaga penjaga konstitusi itu me-launching program inovatif, MK TV dan MK Radio, di aula Mahkamah Kontitusi, Jakarta, tadi malam. Kerja sama tersebut dijalin dengan Jawa Pos Multimedia Corporation (JPMC), TVRI, dan RRI.
Peresmian program MK TV dihadiri Ketua MK Jimly Asshiddiqie, Chairman Grup Jawa Pos Dahlan Iskan, Menkominfo M. Nuh, anggota Wantimpres Adnan Buyung Nasution, dan Direktur Utama JPMC Imawan Mashuri. Acara itu sekaligus meramaikan Hari Ulang Tahun Kelima MK.
Selain itu, MK me-launching lima program andalan. Yaitu, Berita MK, Jurnal MK, Obrolan Konstitusi, Open House MK, dan siaran langsung Sidang MK secara resmi yang akan mulai ditayangkan pasca-launching tadi malam. Di bawah koordinasi JPMC, program tersebut bisa disaksikan di 16 stasiun televisi di seluruh Indonesia.
Di antaranya, JTV, SBO TV, Jak TV, Pon TV, Bali TV, CB Channel, FTV, CakraTV, Padang TV, BTV, TJTV, Rtv, PalTV, JambiTV, PacifikTV, GoTV, BantenTV, dan JogjaTV.
Ketua MK Jimly Asshiddiqie mengungkapkan bahwa sebenarnya cita-cita mendirikan MK TV itu merupakan impian lama. Sejak berdiri pada 2003, MK sudah mendiskusikan budaya terbuka dalam penyelenggaraan Mahkamah Konstitusi. Bahkan, sejak awal dengan RRI, Jimly sudah mengawali dengan melakukan kuliah udara, yang kemudian berkembang dengan Forum Negara Pancasila.
Dia menilai, program khusus tersebut merupakan satu permulaan yang baik untuk mengenalkan MK kepada masyarakat luas. 'Terus terang, pemberitaan media tentang MK selama ini memang agak kurang," terangnya.
Dalam acara diskusi, Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan juga mengungkapkan pernyataan menarik terkait MK TV. Menurut dia, sejak beberapa hari ini pihaknya selalu mendiskusikan bahaya gagalnya demokrasi. 'Kita melihat ada beberapa unsur ketidakdewasaan dalam berdemokrasi di masyarakat. Ketakutannya, masyarakat bosan berdemokrasi."(zul/git/iro)
Sumber www.jawapos.co.id (14/08/08)
Foto Dok Humas MK