Hari ini, Rabu (13/8), usia Mahkamah Konstitusi (MK) genap lima tahun. Selama lima tahun ini, Ketua MK, Jimly Asshiddiqie, menilai MK berhasil menjalankan tugasnya sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.
Lanjut Jimly, secara simbolik, tiang-tiang konstitusi Indonesia telah berhasil ditegakkan. âMudah-mudahan apa yang sudah dicapai selama lima tahun pertama ini betul-betul menjadi modal untuk melanjutkan pengabdian, pencapaian, bagi kepentingan bangsa dan negara melalui tugas mengawal konstitusi,â harap Jimly ketika memberikan amanat pada upacara Hari Ulang Tahun MK ke-5.
Pada kesempatan ini, Jimly juga mengucapkan terima kasih kepada semua Hakim Konstitusi, pegawai, dan kelompok-kelompok masyarakat yang memberikan dukungan sehingga MK mencapai tahap perkembangan seperti sekarang. âPada saatnya, kita tentu sungguh-sungguh berharap makna simbolis dari tegaknya tiang konstitusi itu nantinya benar-benar menjadikan konstitusi kita sebagai rujukan utama kebijakan negara kita,â lanjutnya.
Kepada semua pegawai yang berprestasi maupun yang belum, Jimly meminta supaya saling bisa mencontoh apa yang baik yang telah dicapai selama lima tahun ini untuk terus bekerja keras, karena masalah dan tantangan di masa yang akan datang akan lebih rumit dan kompleks. âDengan tekad untuk kerja keras dan profesional serta menjaga integritas kita sebagai abdi negara, insyaâallah kita bisa lebih produktif meskipun jumlah orangnya terbatas dan juga diharapkan makin sedikit kertas (less paper), semakin produktif,â tegasnya.
Para peringatan kali ini, sambung Jimly, menandai pula berakhirnya masa bakti beberapa Hakim Konstitusi, antara lain, H. Harjono, H.A.S. Natabaya, dan I Dewa Gede Palguna. Jimly mengucapkan terima kasih kepada para Hakim Konstitusi yang akan mengakhiri masa tugasnya secara resmi. âNamun, kita berharap hal ini tidak mengakhiri jalinan silaturahmi dan pengabdian untuk seterusnya dalam rangka membantu upaya MK menjalankan tugas konstitusionalnya,â ucap Jimly.
Tak lupa, Ketua MK juga mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba-lomba MK, antara lain, cerdas cermat tuna netra, poster, karya tulis ilmiah, dan foto jurnalistik. âWujud penghargaan dari MK semoga mengikat hubungan batin dan intelektual antara para pemenang dan MK supaya terus berlanjut karena MK milik kita semua termasuk para pemenang. Dukungan saudara-saudara sangat kami perlukan bagi perjalanan MK ke depan,â pungkas Ketua MK. (Wiwik Budi Wasito)