Hakim Konstitusi, Soedarsono, menyerahkan Toga Hakim Konstitusi-nya kepada sang pengganti, Muhammad Alim, dalam acara Pisah Sambut Hakim Konstitusi dan Peluncuran Buku Karya Hakim Konstitusi Soedarsono yang diadakan di Aula Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (01/07).
Merespon banyak pertanyaan tentang rencananya setelah purnabakti, Soedarsono menyatakan bahwa dirinya berharap sisa hidupnya dapat digunakan untuk tetap berbakti kepada Allah dan kepada sesama manusia. Namun, untuk jangka pendek, Soedarsono mengaku belum punya rencana. âRencana kami hanya satu, ingin kangen-kangenan dulu dengan anak-cucu,â kata Soedarsono dalam sambutannya.
Dalam acara Pisah Sambut ini, Ketua MK, Jimly Asshiddiqie, menyampaikan testimoninya mengenai Soedarsono. Menurutnya, Soedarsono adalah orang yang pendiam, tidak banyak bicara, dan yang terpenting Soedarsono memiliki tingkat kearifan yang tinggi. âRata-rata Hakim Konstitusi suka ngotot. Alhamdulillah, di antara kami ada orang yang arif seperti Pak Soedarsono,â ungkap Jimly.
Di samping itu Jimly juga menyampaikan sambutannya terhadap kehadiran Muhammad Alim di MK. âSelamat datang Pak Alim. Semoga betah. Mudah-mudahan Pak Alim juga bisa produktif seperti Pak Soedarsono. Tulislah buku supaya masyarakat bisa memahami relung-relung yang ada di MK,â pesan Jimly.
Hakim Konstitusi Muhammad Alim telah mengucapkan sumpah sebagai Hakim Konstitusi menggantikan Hakim Kopnstitusi Soedarsono di hadapan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Kamis (26/6). Sejak 1 Juli ini, Muhammad Alim, yang diusulkan dari Mahkamah Agung (MA) menggantikan Hakim Konstitusi, Soedarsono, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.1/P/2008 yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Maret 2008. (Kencana Suluh Hikmah)