Sabtu, 21 Juni 2008
Judul : Dari Timur ke Barat Memandu Hukum
Penulis: Prof Laica Marzuki
Tata Letak: Mardian W
Foto Sampul: Wiwik Budi Wasito
Penerbit: Mahkamah Konstitusi
Cetakan: Pertama, Mei 2008
Isi: 5 Bab, 539 Halaman
Salah satu tugas utama politik hukum nasional adalah selalu mengawal dan mengalirkan hukum-hukum yang sesuai dengan dan dalam rangka menegakkan konstitusi. Sementara itu, pembangunan politik hukum nasional harus selalu dijaga agar tidak menyimpang dari aliran konstitusi dan sumber nilai yang mendasarinya. Karena itu, hukum atau sistem legal nasional harus dipandang sebagai sistem yang holistik dan mencakup hubungan antara sistem sosial, sistem politik dan sistem ekonomi dengan sistem hukum.
Mantan Guru Besar UniverSitas John Hopkins, William M Lawrence, adalah salah seorang pelopor dalam pengembangan pandangan holistik tentang hukum dan sistem hukum. Menurut dia, bagi banyak orang mungkin hukum hanya dimaknai sebagai berbagai lembaga penegak hukum seperti polisi, kejaksaan, pengadilan, mahkamah agung, serta hukum positif yang dihasilkan dan dilaksanakan oleh lembaga-lembaga tersebut.
Tetapi, katanya, hukum jauh lebih luas dari pada lembaga penegak hukum, karena kenyataannya hukum amat mempengaruhi kehidupan masyarakat Amerika modern. Hukum telah menjadi bagian dari kehidupan publik. Sehingga, hukum tak bisa lagi dilihat secara terisolasi dari masyarakat, tetapi telah merupakan bagian integral dari kehidupan rakyat.
Ode untuk Sang Batara Dari Timur, syair yang digubah mantan Asisten Hakim MK Machmud Aziz (hal 478-489) ini seperti mewakili maksud penulisan buku ini.
Karya setebal 539 halaman ini merupakan dokumentasi pelaksanaan tugas Prof Laica Marzuki sebagai Hakim Konstitusi (Wakil Ketua) Mahkamah Konstitusi 2006-2008.
Selain itu, buku terbitan MK yang dicetak pertama pada Mei 2008 ini juga dipersembahkan sebagai pengantar purna bakti sang Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Makassar tersebut yang memasuki masa pensiun karena telah berusia 67 tahun pada 5 Mei 2008.
Buku ini terdiri dari lima bagian. Yakni, Meretas Jalan Kehidupan: Setangkai Biografi Singkat (I), Aneka Rupa Pemikiran Hukum dan Konstitusi (II).
Kemudian, Mengawal dan Menafsirkan Konstitusi: Pelbagai Putusan Dissenting Opinion (III), Potret Kehidupan dalam Puisi (IV) serta Kesan dan Pesan untuk Prof Dr HM Laica Marzuki SH.
Hampir keseluruhan isi buku ini merupakan satu kesatuan yang utuh. Antara bagian yang satu dengan yang lainnya bersifat komplementer dan tersusun secara sistematis dan bernuansa puitis.
Dengan demikian, buku ini unik, karena selain memuat pemikiran hukum dan konstitusi yang rigid dan disajikan dalam nuansa bahasa sastra, juga memuat karya sastra dalam bentuk puisi.
Buku ini ditutup sumbangan puisi salah seorang pegawai MK Ani Retno Nugrohowati:
Ada pekabaran tentang kata pisah, seorang lelaki yang tak lagi muda, berambut keperakan, melepas jubah merah-hitam, mengkhatamkan bakti, menggawang konstitusi.
Ayahanda, hukum telah lama mati di negeri ini, ayo kita hidupkan kembali, terus berjuang hingga dijemput peti mati. (Yudhiarma)
Sumber: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=202739
gambar: dok. Humas MK