Bangsa Indonesia ialah bangsa yg paling rumit di muka bumi karena pluralitasnya. Karena itu, mempersatukan bangsa Indonesia merupakan persoalan yang tidak mudah. Hal tersebut disampaikan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, dalam acara Silaturahmi Nasional Forum Silaturahmi Anak Bangsa, Minggu (1/6), di Aula Gedung MK.
Namun, ada pula sisi baik dari pluralitas ini. âKita tidak usah khawatir pada kelompok manapun yang mau mendominasi kehidupan bangsa kita. Karena karakter kita yang plural, dominasi itu tidak mungkin berhasil,â jelas Jimly.
Dengan kondisi Indonesia yang plural, ada bebeberapa hal yang harus dijadikan pegangan dalam memperjuangkan kemajuan bangsa. Saran Jimly, pertama, membangun keteladanan. âPoin ini berkaitan dengan keberhasilan kita membina sistem kepemimpinan. Pilihlah pemimpin yang benar-benar bisa menjadi teladan, karena dalam keteladanan itulah kita bisa berharap tentang persatuan,â ucap Jimy.
Kedua, lanjut Jimly, sistem aturan yakni sistem hukum yang mampu menciptakan kesepakatan cita-cita negara dan cara operasionalisasi cita-cita tersebut. âKarena yang sesungguhnya memimpin kita ini bukan orang, tetapi sistem aturan,â paparnya.
Di samping merupakan bangsa yang plural, Jimly juga mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya. âKita adalah bangsa terbesar ke-4 dari segi jumlah penduduk. Disamping itu, kita juga bangsa penguasa air terbesar di seluruh dunia. Hutan kita juga nomor dua setelah Brazil. Dan kita berada di tengah jantungnya iklim dunia,â ungkap Jimly.
Namun Jimly juga mengingatkan, bahwa kekayaan alam yang dimiliki, bisa berbahaya. âJika sumber daya manusia kita tidak mampu mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam, kita bisa jadi objek bancaâan negara lain,â pesannya.
Karena itulah, saran Jimly, rakyat Indonesia harus terus berusaha memajukan kualitas bangsanya. âSumber daya manusia merupakan tantangan terbesar kita dalam memajukan negara 100 tahun ke depan,â pungkas Jimly. (Kencana Suluh Hikmah)