Jakarta | Kamis, 29 Mei 2008
by : Arjuna Al Ichsan
Penataan kesekretariatan salah satu titik lemah KPU.
Sejumlah kalangan menilai persiapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghadapi Pemilu 2009 masih lemah. Hal ini terkait dengan belum optimalnya sosialisasi dan upaya penataan organisasi yang dilakukan KPU sesuai amanah UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu.
Sejumlah upaya penataan organisasi seperti pengisian jabatan pada Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU, pengangkatan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) belum ada kepastian. Sementara, pengangkatan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di seluruh daerah telah melewati jadwal yang ditentukan dalam Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2008 yang seharusnya sudah dilantik pada 4-6 Mei 2008.
"Saya kira dari segi tahapan pemilu tidak ada masalah, yang bermasalah adalah apakah mereka (KPU-red) mampu menyelesaikan tahapan tepat waktu melihat kondisi mereka sekarang," kata Direktur Eksekutif Centre for Electoral Reform (Cetro) Hadar Navis Gumay kepada Jurnal Nasional, kemarin.
Hadar Navis Gumay mengatakan hingga saat ini penataan sekretariat KPU, termasuk pengisian jabatan di struktur Setjen oleh SDM yang profesional belum sepenuhnya dilakukan dengan baik. Hal ini tentu berimbas pada penataan sekretariat KPU di daerah. Padahal, dalam melaksanakan setiap tahapan yang telah ditentukan KPU perlu dukungan penuh dari jajaran sekretariat di masing-masing level.
Kelemahan jajaran sekretariat KPU itu salah satunya dibuktikan dengan kesimpangsiuran informasi mengenai jumlah partai politik (parpol) yang telah mendaftar ke KPU beberapa waktu lalu. Ke depan KPU harus memiliki fokus kegiatan, strategi persiapan yang matang dan jelas, memiliki kerangka prioritas, serta membangun sistem kerja yang tepat.
"Kalau hal-hal ini tidak segera diperbaiki dikhawatirkan ke depan akan mempengaruhi kredibilitas KPU di mata masyarakat, akan mempengaruhi kredibilitas hasil pemilu, dan hal ini tentu berbahaya," kata Hadar Navis Gumay.
Menanggapi hal ini, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM KPU Endang Sulastri mengatakan pihaknya akan terus mematangkan persiapan menjelang pelaksanaan Pemilu 2009. Salah satunya menyelesaikan pembentukan PPK dan PPS di daerah guna mendukung proses pemutakhiran data pemilih Juni mendatang. Guna mendukung kesuksesan persiapan penyelenggaraan pemilu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rencana akan melaunching Gerakan Nasional Sosialisasi Pemilu 2009 di istana Negara pada 6 Juni mendatang.
Hal senada juga dikatakan anggota KPU Abdul Aziz. Dia mengatakan seluruh jajaran KPU selalu siap dan optimistis menghadapi Pemilu 2009. Seluruh persiapan, termasuk persiapan peraturan (regulasi) pemilu terus dikebut untuk dapat diselesaikan sesuai jadwal.
"Kami optimistis bisa dan siap menyelenggarakan Pemilu 2009," katanya.
Sumber: www.jurnalnasional.com
Gambar: www.google.co.id