Mahkamah Tak Berwenang Adili Penolakan Hasil Sirekap
Selasa, 21 Mei 2024
| 20:59 WIB
Sidang pengucapan Putusan/Ketetapan PHPU DPR dan DPRD Tahun 2024 dilaksanakan oleh sembilan hakim konstitusi pada Selasa (21/5/2024) di Ruang Sidang Pleno Gedung 1 MK. Humas/Teguh
Jakarta, HUMAS MKRI – Mahkamah Konstitusi (MK) menjatuhkan Ketetapan Nomor 233-02-23-01/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR dan DPRD) Tahun 2024, Selasa (21/05/2024) Ruang Sidang Pleno Gedung 1 MK. Permohonan ini diajukan oleh M. Nasir, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara 6 dari Partai SIRA.
Mahkamah dalam pertimbangannya menyatakan telah menggelar Sidang Pemeriksaan Pendahuluan terhadap perkara tersebut pada Selasa, 30 April 2024, pukul 13.30 WIB. Dalam persidangan tersebut, Mahkamah mengklarifikasi mengenai permohonan Pemohon, terutama terkait dengan objek yang dimohonkan oleh Pemohon. Terhadap hal tersebut, Pemohon menyampaikan yang pada pokoknya Pemohon mengajukan permohonan mengenai penolakan hasil SIREKAP di 4 (empat) Kecamatan Dapil Aceh Utara VI Kabupaten Aceh Utara.
Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) pada 15 Mei 2024 telah berkesimpulan Permohonan Pemohon tidak berkenaan dengan permohonan pembatalan penetapan perolehan suara hasil pemilihan umum. Sehingga Permohonan Pemohon bukan merupakan kewenangan Mahkamah untuk mengadilinya.
“Menyatakan Mahkamah tidak berwenang mengadili Permohonan Pemohon,” ucap Ketua MK Suhartoyo.
Penulis: Siti Rosmalina Nurhayati.
Editor: Nur R.