Jakarta - Perusakan Masjid Ahmadiyah di Parakan Salak, Sukabumi, Jawa Barat Minggu 27 April 2008 malam didahului dengan tabligh akbar oleh sekelompok massa dua hari sebelumnya. Dalam tabligh akbar tersebut diserukan tentang keburukan Ahmadiyah.
"Kalau kelompok massa tersebut dari pihak mana tanyakan ke Kapolsek. Kami tidak tahu-menahu dari kelompok mana," ujar Jubir Ahmadiyah Shamsir Ali dalam jumpa pers di Masjid Ahmadiyah, Jl Balikpapan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2008).
Menurut Ali, tabligh akbar selalu terjadi beberapa hari sebelum penyerangan terhadap masjid Ahmadiyah. Hal ini terlihat seperti terjadi di Banjar Patroman, dan di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Di Banjar Patroman bahkan masjid sampai dibakar.
Ali menuturkan, isu perusakan ini semakim memanas setelah keluarnya surat peringatan keras ajaran Ahmadiyah dari Bakor Pakem Kejagung.
"Kami mengimbau kepada seluruh anggota-anggota Ahmadiyah untuk tetap berpegang teguh pada Allah serta berdoa semoga keadilan muncul di bumi pertiwi," kata Ali.
Ali melanjutkan, jemaat Ahmadiyah mengaku tindakan perusakan selalu terjadi pasca meninggalnya Nabi Muhammad dari masa ke masa.
"Kami menganggap ini sebagai cobaan dari Allah SWT," ucap Ali.
Menurut pantauan detikcom, situasi Masjid Ahmadiyah di Jakarta tampak ditunggui 2 intel serta 1 polisi berseragam. Namun situasi masih lengang, belum ada tanda-tanda massa akan berkumpul. ( nik / fay )
Sumber www.detik.com
Foto www.google.co.id