PADANG, HUMAS MKRI - Mahkamah Konstitusi (MK) bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Andalas mengadakan Olimpiade Konstitusi pada Ahad (5/11/2023) di Gedung Serbaguna FH Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Ketua MK, Saldi Isra. Dalam sambutannya, Saldi Isra mengatakan bahwa Olimpiade Konstitusi ini merupakan sebuah terobosan baru untuk mencari potensi lain di luar jalur studi yang wajib diikuti siswa-siswi SMA. “Kita berharap event ini, menjadi salah satu cara menggali potensi dari siswa-siswa kita di tingkat SLTA untuk masuk perguruan tinggi,” kata Saldi.
Saldi Isra berpandangan, pencarian potensi seseorang tidak cukup hanya dilakukan pada penilaian studi, tetapi juga melalui jalur prestasi non-akademik. Ia memberikan contoh, bagaimana Harvard University juga melakukan pencarian bakat seseorang untuk menjadi mahasiswa melalui jalur prestasi non-akademik.
Olimpiade Konstitusi ini terdiri dari dua kategori, yaitu lomba karya tulis ilmiah (LKTI) untuk guru SMA dan lomba debat konstitusi untuk siswa SMA. Para pemenang LKTI akan mendapatkan kesempatan untuk menerbitkan karya tulisnya di Jurnal Konstitusi yang sudah terindeks SINTA 1. Sedangkan para pemenang lomba debat akan mendapatkan kesempatan untuk masuk Universitas Andalas tanpa tes.
Selain itu, Saldi Isra juga menegaskan bahwa MK tidak pernah bosan mendorong perguruan tinggi, sekolah-sekolah, dan juga para pihak yang peduli dengan MK. MK menyediakan suatu forum untuk menjadi satu rangkaian dengan laporan tahunan dan pembukaan sidang awal tahun MK. Forum ini bertujuan untuk mendengar kritik dan saran dari masyarakat terhadap MK. MK berharap dengan mendengarkan masukan dari masyarakat, MK dapat terus berbenah diri dan menjadi lembaga yang lebih baik lagi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal MK Heru Setiawan, dalam laporannya mengatakan Pekan Konstitusi telah lama berjalan dan kali ini Universitas Andalas menyanggupi untuk melaksanakannya dalam bentuk Olimpiade Konstitusi. Heru mengungkapkan sejarah bagaimana format kegiatan kompetisi ini bermula, ketika dahulu Wakil ketua MK Saldi Isra sebelum menjadi Hakim Konstitusi adalah yang pertama kali menawarkan konsep lomba yang lebih jelas seperti yang saat ini diselenggarakan. Menurut Heru, sosok Saldi Isra memahami bagaimana seharusnya mengedukasi dan mensosialisasikan nilai-nilai konstitusi melalui lomba.
Heru melaporkan Olimpiade Konstitusi MK ini diselenggarakan dengan menggabungkan dua kegiatan yang rutin dilakukan MK, yaitu Pekan Konstitusi dan kompetisi peradilan semu. Di samping itu, sejumlah lomba juga turut diadakan, di antaranya lomba cerdas cermat, lomba karya tulis ilmiah, pidato bahasa Inggris, dan seminar.
Rektor Universitas Andalas, Yuliandri, dalam sambutannya mengatakan mulai sejak MK berdiri Unand terus menjalin kerjasama dalam meujudkan pendidikan konstitusi. “ini sejalan dengan apa yang diinginkan Universitas Andalas,” kata Yuliandri
Untuk diketahui, Olimpiade Konstitusi ini merupakan sebuah langkah yang positif dari MK untuk meningkatkan literasi konstitusi di kalangan generasi muda. Kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai konstitusi kepada generasi muda dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Olimpiade Konstitusi ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk meningkatkan literasi konstitusi di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya literasi konstitusi, generasi muda akan lebih memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. (*)
Penulis: Ilham M.W.
Editor: Lulu Anjarsari P.