INILAH.COM, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta umat Islam menahan diri serta tidak melakukan aksi kekerasan terhadap warga Ahmadiyah terkait keluarnya rekomendasi Bakor Pakem.
"Kekerasan terhadap warga Ahmadiyah harus dihentikan," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu (23/4).
PBNU juga meminta agar tidak ada lagi kasus perusakan terhadap aset-aset kelompok yang dinilai menyimpang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu. "Saya minta FPI (Front Pembela Islam) dan kelompok muslim lainnya berhenti merusak aset Ahmadiyah," tegas Hasyim.
Menurut Hasyim, pernyataan MUI bahwa Ahmadiyah menyimpang dari ajaran Islam dan meminta pemerintah mengambil tindakan adalah sudah cukup. "Itu sudah cukup. Jangan berlebihan," tandas pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur itu.
Dia mengatakan, suatu paham tidak bisa dihadapi dengan kekerasan, melainkan harus dihadapi dengan upaya memberi pencerahan dan dakwah secara bijak, kalau perlu dengan adu argumentasi.
Kekerasan yang dilakukan kaum muslimin secara tidak proporsional, kata Hasyim, akan dieksploitasi habis-habisan oleh musuh Islam secara nasional dan internasional guna memojokkan dan menghancurkan citra Islam.
"Eksploitasi ini sampai sekarang masih gencar berlangsung, sehingga umat Islam jangan memberikan "amunisi" yang bisa membenarkan serangan mereka," katanya.
Karena itu, Hasyim mewanti-wanti umat Islam di Indonesia agar tidak gampang terpancing melakukan tindak kekerasan, apalagi kekerasan bernuansa agama. "Kekerasan adalah "gol bunuh diri"," kata doktor Honoris Causa (HC) bidang peradaban Islam tersebut.[*/L6]
Sumber www.inilah.com
Foto www.inilah.com