AMERIKA SERIKAT, HUMAS MKRI - Dalam anjangkarya ke Amerika Serikat (AS), Ketua MKRI Anwar Usman berkesempatan untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan beberapa kantor perwakilan Republik Indonesia, baik Kedutaan Besar RI di Washington DC, Konsulat Jenderal RI di New York, serta dengan Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB yang juga berlokasi di New York, AS.
Anwar melakukan pertemuan dengan KBRI Washington DC pada Jumat (21/7/2023) dan diterima oleh Wakil Duta Besar Republik Indonesia (DCM) Ida Bagus Made Bimantara beserta jajaran termasuk para atase bidang teknis yang bertugas di Washington DC, AS. Membuka pertemuan, DCM Sade menjelaskan bahwa kini KBRI Washington DC sedang menantikan penunjukan duta besar yang baru, berkenaan dengan Duta Besar Rosan Roslani yang baru saja dilantik oleh Presiden Republik Indonesia menjadi Wakil Menteri BUMN. DCM Sade juga menyampaikan terima kasih atas peran MK dalam mempererat hubungan baik Indonesia dan Amerika Serikat utamanya di bidang hukum.
Merespon hal tersebut, Ketua MK Anwar Usman menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan KBRI Washington DC terhadap kerja sama MKRI dengan National Centre for State Courts. Ia berharap hal tersebut akan mempertegas komitmen Indonesia dalam penegakkan hukum dan memelihara demokrasi di Indonesia. Anwar juga menjelaskan bahwa dalam memasuki tahun politik yang merupakan momentum demokrasi bagi bangsa Indonesia, maka penting bagi MK untuk selalu mengasah diri untuk menjadi pengadil yang adil dalam menjalankan tugasnya sebagai the guardian of democracy.
Bagi Anwar, pengadil yang adil hanya dapat diwujudkan jika seluruh elemen memainkan perannya dengan professional dan penuh integritas. Oleh karena, menjadi penting bagi Mahkamah Konstitusi untuk melakukan treatment yang sepadan kepada seluruh insan Mahkamah.
“Kunci untuk mewujudkan peradilan yang adil dan terpercaya, adalah berbuat adil dan menghargai semua orang dalam kehidupan sehari-hari. Apakah itu kepada seorang hakim, kepada seorang Sekretaris Jenderal, bahkan kepada para pramusaji dan petugas kebersihan?” tutup Anwar Usman.
Pertemuan dengan PTRI dan KJRI New York
Usai melakukan rangkaian kegiatan di Washington DC, Anwar beserta delegasi juga melakukan kunjungan kerja ke New York pada 23 – 24 Juli 2023. Diawali pertemuan dengan Duta Besar Perwakilan Tetap RI kepada PBB, Armanatha Christiawan Nasir pada tanggal 23 Juli 2023, Ketua MK membuka dengan penyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan yang baik kepada delegasi MKRI. Dalam diskusi yang dikemas secara hangat dan kekeluargaan, Anwar menjelaskan tentang tugas dan kewenangan MK, kaitannya dengan pesta demokrasi yang akan dilangsungkan pada tahun 2024. Ia pun menuturkan bagaimana kultur bekerja yang kerap diterapkan dalam menghadapi penyelesaian sengketa hasil pemilihan umum yang dibatasi penyelesaiannya dari awal registrasi hingga pengucapan putusan.
“Kami di MK sudah terbiasa dengan semboyan bekerja adalah ibadah, jadi insyaallah saya, para hakim, dan seluruh pegawai siap menyelesaikan sengketa hasil yang timbul dari pesta demokrasi tersebut,” tambah Anwar.
Setelah pemaparan tersebut, pada keesokan harinya Senin (24/7/2023), Ketua MKRI Anwar Usman melakukan kunjungan ke Gedung bersejarah Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota New York. Diterima langsung oleh Konsul Jenderal, Adi Winanto beserta jajaran, Anwar mendapatkan penjelasan tentang bangunan bersejarah yang telah menjadi milik Indonesia sejak 1951.
Adi menjelaskan bahwa Gedung KJRI merupakan bangunan bersejarah karena dibangun pada tahun 1894 oleh seorang pengusaha ternama di Amerika. Bangunan ini terletak di jalan utama dan dekat dengan pusat bisnis dan fesyen di kota New York. Ia juga menyampaikan bahwa pembelian gedung tersebut adalah atas perintah langsung Presiden Soekarno segera setelah Indonesia merdeka. “Pada kala itu Presiden Soekarno memberikan perintah kepada Menteri Luar Negeri untuk segera membeli Gedung kantor untuk Konsulat Indonesia di jantung kota New York dan harus lebih mentereng dari milik belanda”, demikian cerita Adi.
Merespons hal tersebut, Anwar menyampaikan bahwa peran proklamator dan pendiri bangsa sangatlah luar biasa, maka sebagai generasi penerus harus melanjutkan dengan baik di bidang masing-masing. “Bagi Mahkamah Konstitusi, penting untuk terus membangun Indonesia sebagai negara hukum yang berlandaskan Pancasila dimana demokrasi menjadi salah nilai penting didalamnya,” sebut Anwar.
Kunjungan ke PBB
Tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai the guardian of democracy bagi seluruh bangsa dan tumpah darah Indonesia, MKRI juga sangat aktif dalam forum global dan internasional, di antaranya melalui The World Conference on Constitutional Justice (WCCJ) dan forum AACC (The Association of Asian Constitutional Court and Equivalent Institution). Berkenaan dengan hal tersebut, bersama dengan Perwakilan Tetap RI untuk PBB, delegasi MKRI melakukan kunjungan kerja ke markas besar PBB pada 24 Juli 2023 pukul 10.30 waktu setempat guna mempelajari peran forum global tersebut terhadap perkembangan demokrasi dunia.
Didampingi oleh Wakil Perwakilan Tetap Hari Prabowo, Anwar mendapatkan penjelasan tentang tugas, peran, fungsi, dan pola kerja Perserikaan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk pula bagaimana peran penting Indonesia dalam negosiasi yang berlangsung di markas besar PBB. Hari Prabowo kemudian menunjukkan beberapa capaian yang dimiliki oleh Indonesia salah satunya melalui Adam Malik yang pernah dipercaya untuk memimpin sidang umum PBB.
Kepada Wakil Perwakilan Tetap, Ketua MKRI menjelaskan beberapa capaian dan bentuk sumbangsih kongkrit MKRI terhadap forum-forum global yang turut membahas isu penegakkan hukum, demokrasi dan hak asasi manusia. Salah satunya melalui Bali Communique sebagai hasil dari Kongres WCCJ yang diselenggarakan pada tahun 2022 silam.
Anwar menyampaikan harapan agar peran aktif MKRI di forum global juga membawa dampak positif bagi negosiasi yang dilakukan oleh Perwakilan Indonesia di PBB. “Mudah mudahan keaktifan MK dalam turut mendorong demokrasi di Asia, Afrika, maupun forum global lainnya dapat membawa manfaat kepada pemerintah negara republik Indonesia,” tutupnya. (*)
Penulis: NL
Editor: Lulu Anjarsari P.