WASHINGTON DC, HUMAS MKRI - Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) Anwar Usman melakukan kunjungan ke Library of Congress di Kota Washington DC, Amerika Serikat, pada Kamis (20/7/2023). Dalam kunjungan tersebut, Anwar beserta delegasi secara khusus bertujuan untuk mempelajari dan menyaksikan literasi kuno Indonesia yang tersimpan di Library of Congress.
Diterima secara khusus oleh pustawakan senior Joshue Kueh, Anwar yang hadir sebagi tamu kehormatan diajak untuk mengunjungi pusat koleksi Asia Tenggara yang terletak di dalam Gedung Thomas Jefferson, komplek Library of Congress.
Membuka penjelasannya, Joshua menjelaskan bahwa sebagai perpustakaan dengan koleksi terbesar di dunia, Library of Congress membagi literasinya ke dalam beberapa kelompok, baik kelompok koleksi dari pendekatan isi materi (hukum, ekonomi, sejarah, politik dan sebagainya) serta pula dari pendekatan asal-muasal literasi tersebut (Asia tenggara, Eropa daratan, Afrika, Jazirah Arab, dsb). Ia kemudian menambahkan bahwa dari regional Asia Tenggara, koleksi terbanyak yang dimiliki adalah yang berasal dari Indonesia, baik berupa literasi modern maupun literasi kuno.
Melanjutkan penjelasannya, Joshua menunjukkan koleksi kuno yang berasal dari Suku Batak, yaitu berupa Kalender Batak abad ke-20 dan kitab pusaka dari tahun 1870. Kitab pusaka tersebut adalah tulisan yang memuat mantra dan ramuan kehidupan untuk masyarakat Batak sebelum mengenal agama. Buku yang terbuat dari kayu dan lapisan dedaunan tersebut memuat hal-hal tentang aliran kepercyaan, pengobatan dan astrologi.
Setelah menyaksikan koleksi dari tanah batak, delegasi MKRI yang juga didampingi oleh Mardhiah Ridha selaku diplomat dari KBRI Washington DC, kemudian menyaksikan beberapa koleksi kuno lainnya, di antaranya dari Bali berupa kisah cerita seribu satu malam yang dituangkan dalam pelepah pohon lontar, serta buku yang mengatur pembagian laut antara orang bugis dan orang melayu pada tahun 1836.
Di penghujung eksebisi, Joshua menjelaskan bahwa koleksi-koleksi tersebut mayoritas didapatkan dari ekspedisi literasi yang dilakukan oleh Library of Congress.
Merespons penjelasan tersebut, Anwar berujar bahwa koleksi kuno semacam ini adalah sejarah penting yang menunjukkan kemajuan peradaban bangsa Indonesia. Ia juga menjelaskan bahwa sejatinya bangsa Indonesia sudah mengenal literasi dan tulisan sejak abad pertengahan, dan ia meyakini bahwa koleksi-koleksi tersebut tersimpan dengan baik di museum-museum yang ada di Indonesia. Ia menambahkan bahwa setelah mempelajari beberapa literasi kuno tersebut, ia makin berkeinginan untuk meningkatkan kualitas literasi dan minat baca para pegawai Mahkamah Konstitusi. “Saya akan semakin mendorong untuk meningkatkan kualitas literasi di Mahkamah Konstitusi, dalam rangka ikhtiar dalam meningkatkan kualitas putusan,” tutup Anwar Usman.
Library of Congress adalah perpustakaan nasional Amerika Serikat dan pusat riset Kongres Amerika Serikat, merupakan perpustakaan terbesar di dunia dari sisi luas rak buku dan total koleksi buku. Katalog perpustakaan ini mencatat 32 juta judul bahan literasi, dan ditulis dalam 470 bahasa. Perpustakaan juga menyimpan koleksi 61 juta manuskrip, dan koleksi buku kuno terbesar di Amerika, termasuk naskah Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. (*)
Penulis: NL
Editor: Lulu Anjarsari P.