JAKARTA, HUMAS MKRI - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman beserta 40 pegawai MK mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 secara terpusat, pada Kamis (1/6/2023) di Lapangan Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Dalam upacara tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak sebagai Inspektur Upacara. Selain presiden, hadir pula Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Pj. Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono. Hadir pula Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam amanatnya, Jokowi mengatakan di tengah krisis yang melanda dunia, Indonesia adalah satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonominya, menjaga stabilitas sosial politiknya, inflasi terkendali, investasi tumbuh dan lapangan kerja bisa bertambah.
“Ini adalah sumbangsih seluruh anak bangsa berkat persatuan berkat kerja keras dan gotong royong bangsa ini berhasil hadapi tantangan dan semakin dipercaya dunia. Semua itu pondasinya adalah ideologi Pancasila yang diwariskan Presiden pertama RI Soekarno. Ideologi yang harus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa,” ujar Presiden Jokowi di hadapan para peserta upacara.
Dikatakan Presiden Jokowi, saat ini bangsa Indonesia masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata ini butuh kesinambungan dan keberlanjutan personil dalam pemerintah bisa diganti, tetapi perjuangan tidak boleh berhenti. Keadilan, pemerataan, dan kesejahteraan adalah hal yang ingin diwujudkan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM, hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada. Sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Kita siap bekerja sama, siap memimpin, kita ingin bekerja sama, kita ingin berkolaborasi dengan negara manapun dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia. Inilah Indonesia, Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun dan tidak dapat didikte oleh negara manapun. Namun selalu siap berkontribusi bagi dunia. Ideologi Pancasila membuat kepimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia,” tegas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, Indonesia terus berusaha berkontribusi untuk perdamaian dunia di tengah geopolitik dunia yang panas. Indonesia diharapkan menjadi titik temu dan jembatan perbedaan serta memiliki prinsip dan tidak berpihak pada kekuatan tertentu. “Inilah Indonesia, yang tidak bisa didikte, tapi selalu ingin berkontribusi untuk dunia,” tegasnya.
Presiden Jokowi mengungkapkan ideologi Pancasila yang mengajarkan sikap toleran, keberanian dan menghargai perbedaan, telah membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Presidensi G20 telah sukses dilaksanakan, negara yang berseteru, bahkan yang sedang berperang, bisa duduk bersama untuk mencari solusi damai.
“Keketuaan Indonesia di ASEAN, juga akan kita manfaatkan untuk membuat ASEAN semakin kokoh, bersatu, dan terus menjadi jangkar perdamaian dan kemakmuran kawasan. Ini adalah bukti bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia, tetapi juga relevan untuk dunia,” jelasnya.
Presiden Jokowi juga menegaskan toleransi, persatuan, dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh dan menciptakan dunia yang damai dan sejahtera. “Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme, menolak politisasi identitas & agama, serta menolak segala bentuk provokasi. Mari kita sambut pesta demokrasi dengan kedewasaan & suka cita dengan memegang teguh Pancasila. Mari kita perjuangkan visi Indonesia 2045 menjadi Indonesia Maju, naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju, yang adil, sejahtera & merata, serta berwibawa dalam percaturan pergaulan dunia,” tandasnya.
Untuk diketahui, peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 mengangkat tema “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”. Dalam upacara tersebut, hadir pula pimpinan kementerian/lembaga, pimpinan Tentara Nasional Indonesia, pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia, pimpinan Bank Indonesia, pimpinan pemerintahan daerah provinsi DKI Jakarta, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), para tokoh, dan tamu undangan serta perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berasal dari lembaga negara dan kementerian/lembaga di tingkat pusat dan pemerintahan daerah DKI Jakarta. (*)
Penulis: Utami Argawati
Editor: Lulu Anjarsari P.