JAKARTA, HUMAS MKRI - Mahkamah Konstitusi (MK) melalui Pusat Pendidikan dan Pengkajian Perkara dan Pengelolaan Perpustakaan (Puslitka) menggelar Workshop Kepemanduan dan Public Speaking pada Rabu (15/3) pagi di Ruang Perpustkaan lt. 3 Gedung 2 MK. Kepala Puslitka Kurniasih Panti Rahayu saat menyampaikan sambutan pembukaan mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan yang sudah diinginkan dari sejak lama ini.
Kurniasih Panti Rahayu yang akrab disapa Ayu itu selanjutnya menjelaskan visi MK dalam meningkatkan kesadaran berkonstitusi bagi warga negara dan penyelenggaraan negara. Salah satu contoh kegiatan ini yakni menerima kunjungan dari penyelenggara negara, siswa sekolah tingkat dasar hingga mahasiswa, serta masyarakat pada umumnya.
“Oleh karena itu, melalui kegiatan ini kita harus bisa memberikan bekal kepada teman-teman semua agar dapat melayani semua lapisan masyarakat. Jadi, ada perbedaan sikap, perbedaan bagaimana kita menyampaikan materi kepada setiap lapisan masyarakat yang berbeda-beda.” Ungkap Ayu.
Kegiatan ini juga memberikan motivasi yang harus dipelajari soal bagaimana teknik memberikan dan memandu para pengunjung, cara bersikap dan berbicara di depan umum. Oleh karena itu, Ayu berharap materi kegiatan ini lebih banyak diisi dengan praktik seputar tata cara memandu dan berbicara di depan publik.
“Dengan kegiatan ini, saya harapkan Bapak-Ibu dapat lebih percaya diri dan layanan kita kepada masyarakat juga menjadi lebih baik,“ pungkas Ayu.
Sebelumnya, Kepala Bidang Penelitian dan Pengkajian Perkara MK Yuni Sandrawati memberikan laporan bahwa kegiatan Workshop Kepemanduan dan Public Speaking ini terselenggara atas kerja sama MK dengan Merry Riana Learning Centre (MRLC). Dikutip dari merryrianalearningcentre.com MRLC merupakan pusat pengembangan diri pertama & satu-satunya di Indonesia yang menggunakan metode belajar Experiential Learning Technologies (ELT TM) yang dirancang oleh Miss Merry Riana, Entrepreneur, Investor & Content Creator.
Sandra melanjutkan, Workshop Kepemanduan dan Public Speaking diselenggarakan selama dua hari, Rabu-Kamis (15-16/3/2023). Kegiatan ini ini diikuti oleh 15 peserta yang terdiri dari pejabat struktural, pustakawan, asisten ahli hakim konstitusi, IT, analis tata usaha hingga pengamanan dan pengelola data.
“Materi workshop selama dua hari akan disampaikan terkait materi komunikasi seluruh tubuh, aspek penting dalam berbicara di depan umum, konten vs kontes, alat interaktif untuk audiensi,” kata Sandra.
Sedangkan materi pada esok hari, Kamis (16/3/2023) akan dipaparkan terkait materi teknik intonasi, sikap tubuh yang berdaya, menghilangkan penggunaan skrip lalu penanganan gangguan. “Terakhir, ditutup dengan presentasi oleh para peserta,” jelas Sandra.
Penulis: Bambang Panji Erawan.
Editor: Nur R.