ALJAZAIR, HUMAS MKRI – Ketua MK Aljazair (Algeria Constitutional Court) Omar Belhadj menyambut hangat kedatangan delegasi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) yang dipimpin oleh Hakim Konstitusi Daniel Yusmic Pancastaki Foekh di Board Room Sheraton Club des Pins Resort, Aljazair pada Ahad (4/12/2022) malam. Pertemuan bilateral berlangsung dalam rangka menghadiri undangan inaugurasi perdana MK Aljazair yang dahulu berbentuk Dewan Konstitusi (Constitutional Council). Sebelumnya, ketibaan delegasi MKRI di bandara internasional Houari Boumedi disambut oleh Hakim Konstitusi MK Aljazair Mosbah Menas dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Aljazair Chalief Akbar Tjandraningrat.
Dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh Duta Besar RI dan jajaran, serta Kepala Subbagian Sekretariat Tetap AACC (Association of Asian Constitutional Courts and Equivalent Institutions) R.A. Indah Apriyanti, hakim konstitusi yang berasal dari Kupang ini mengucapkan terima kasih atas sambutan dan layanan yang diberikan serta selamat memperingati hari jadi MK Aljazair. Mengingat baru pertama kalinya menginjakkan kaki di negara yang mendirikan Monumen Soekarno tersebut, Daniel Yusmic merasakan adanya ikatan emosional dengan negara Aljazair. “Walaupun baru pertama saya datang ke Aljazair, tapi saya sudah merasa menjadi bagian dari keluarga besar Aljazair”, ujarnya.
Daniel juga menyampaikan salam hangat dari Ketua MKRI Anwar Usman yang tidak dapat hadir dalam kesempatan ini dan ucapan terima kasih atas keikutsertaan delegasi MK Aljazair dalam Kongres kelima MK sedunia [The 5th Congress of the World Conference on Constitutional Justice (WCCJ) di Bali pada 4 – 7 Oktober 2022 silam.
Omar Belhadj yang didampingi oleh Kepala Staf MK Aljazair Sam Lyes menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan rancangan nota kesepahaman kepada MKRI yang melanjutkan jalinan kerja sama selama ini dan berharap segera mendapatkan tanggapan (counter draft) agar disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
“Pada prinsipnya Mahkamah Konstitusi dengan senang hati menyambut perpanjangan kerja sama karena sejak pelaksanaan MoU tahun 2015 banyak sekali manfaat yang diperoleh, terutama terkait pengelolaan sekretariat tetap Conference of Constitutional Jurisdictions of Africa (CCJA) di Aljazair yang menjadi rujukan MKRI dalam mengelola Sekretariat Tetap AACC bidang Perencanaan dan Koordinasi. Lebih lanjut, Ketua MKRI sudah menyatakan kesediaannya hadir ke Aljazair untuk melakukan penandatanganan MoU dalam semester pertama pada tahun 2023,” jawab hakim konstitusi kelahiran 15 Desember 1964 ini.
Diseminasi Hasil Kongres WCCJ dan Konferensi AACC-CCJA
Selain membahas perpanjangan kerja sama, pada kesempatan yang terbatas itu, Daniel Yusmic juga sekilas menyampaikan pokok-pokok hasil Kongres ke-5 WCCJ yang telah menghasilkan Bali Communique dan Joint Statement yang merupakan hasil dari konferensi bersama antara MK se-Asia (AACC) dan MK se-Afrika (CCJA). Kongres ke-5 WCCJ yang diselenggarakan pada bulan Oktober silam di Bali telah sepakat untuk menerima usulan mengenai Indeks Supremasi Konstitusi (Constitutional Supremacy Index) yang diprakarsai oleh MKRI agar dapat digunakan untuk mengukur kemajuan dan perkembangan sebuah negara dalam hal kepatuhan konstitusional yang sejalan dengan prinsip-prinsip konstitusionalisme. Sementara, Joint Statement antara AACC dan CCJA menyepakati dilaksanakannya kegiatan serupa pada tahun 2025 di salah satu negara anggota CCJA.
Di akhir pertemuan tersebut, Daniel Yusmic menyerahkan cinderamata berupa plakat dan mengalungkan kain tenun khas Provinsi Nusa Tenggara Timur kepada Ketua MK Aljazair serta mengabadikan momen dengan foto bersama.(*)
Penulis: Alboin/R.A Indah Apriyanti
Editor: Lulu Anjarsari P.