JAKARTA, HUMAS MKRI – Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (Memorandum of Understanding/MoU) secara digital antara Mahkamah Konstitusi (MK) dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) berlangsung pada Senin (12/9/2022) siang yang disaksikan para pejabat dan pegawai MK, BRI, BSI melalui daring dan luring.
Plt. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan MK Tatang Garjito melakukan penandatanganan MoU MK-BRI. Sementara BRI diwakili Institutional Business Division Head M. Chandra Utama untuk melakukan penandatanganan MoU MK-BRI. Selain itu dilakukan penandatanganan MoU MK-BSI oleh Plt. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan MK Tatang Garjito dan Head of Wealth Management Group BSI Vita Andrianty.
“Perjanjian kerja sama ini merupakan dasar hukum antara MK dengan BRI maupun BSI untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, misalnya pengelolaan kas di MK yang terkait dengan pejabat maupun pegawai MK,” kata Tatang.
Pesan Pimpinan MK
Dengan perjanjian kerja sama MK dengan BRI dan BSI, ujar Tatang, diharapkan semuanya akan berjalan dengan baik sesuai koridor dalam perjanjian ini. Baik dari MK, BRI dan BSI sama-sama untuk menjalankan perjanjian kerja sama yang baru saja ditandatangani.
“Pada kesempatan ini, kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada para pimpinan BRI dan BSI yang selama ini berjalan dengan baik, terkait dengan kemitraan, khususnya untuk pinjaman atau kredit bagi para pegawai. Di samping itu, hubungannya dengan sistem gaji MK, pengelolaan kas keuangan MK dan sebagainya yang sampai saat ini tidak ada kendala,” urai Tatang.
Tatang menyampaikan pesan para pimpinan MK bahwa melalui MoU MK dengan BRI dan BSI, pihak MK akan menjalankan secara bersih pengelolaan keuangan dengan BRI maupun BSI. Semuanya harus bersifat transparan dan bersih.
Spirit Bagi BRI
Sementara Institutional Business Division Head BRI M. Chandra Utama mengatakan bahwa melalui Mou MK-BRI menjadi dorongan dan spirit bagi BRI untuk melakukan pengembangan agar memicu lebih baik lagi dan BRI dapat memberikan yang terbaik. Saat ini BRI juga melakukan digitalisasi dalam rangka memberikan layanan yang terbaik bagi para nasabahnya.
“Kami memiliki program BRIvolusion 2.0 sebagai visi besar BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion. Tujuannya untuk memberikan layanan terbaik, mentransformasi seluruh layanan di BRI dalam bentuk digitalisasi yang fokus untuk menciptakan efisiensi. Misalnya, membuka rekening nasabah tidak perlu datang ke BRI,” jelas Chandra.
Chandra berharap, MoU MK-BRI dapat meningkatkan program-program yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan ke depan oleh BRI. Pada kesempatan ini, Chandra menyampaikan komitmen BRI untuk senantiasa memberikan layanan secara cepat, tepat, akurat, nyaman, aman, modern sehingga kepercayaan para nasabah semakin meningkat. “Itu harapan kami bagi para nasabah,” tandas Chandra.
Sinergi
Sedangkan Head of Wealth Management Group BSI Vita Andrianty mengungkapkan, MoU MK-BSI menjadi kebanggaan bagi BSI, sebagai kepercayaan yang luar biasa dari para nasabah. “Semoga MoU MK-BSI dapat menjadi sinergi yang saling membangun, memberikan kebermanfaatan,” tegas Vita.
Dikatakan Vita, atas kepercayaan dari nasabah dan masyarakat serta pemerintah, saat ini BSI menjadi bank syariah terbesar di Indonesia dengan memiliki 1.200 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. “BSI hadir sebagai bank dengan tujuh aset terbesar yang mendapatkan dukungan semua pihak, kami diamanahkan pada 2025 semoga BSI dapat menjadi bank dengan lima aset terbesar di Indonesia,” jelas Vita.
Selain itu, lanjut Vita, saat ini BSI mengalokasikan zakat atas laba perusahaan yang diperoleh BSI setiap tahun. Pada 2021 misalnya, BSI telah menyalurkan zakat sebesar Rp 122 miliar dan ini menjadi patokan BSI, selain pencapaian laba, BSI dapat menyalurkan zakat lebih banyak lagi di masa mendatang.(*)
Penulis: Nano Tresna Arfana
Editor: Lulu Anjarsari P.