JAKARTA, HUMAS MKRI - Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar acara buka puasa bersama bagi para pegawai MK, Rabu (20/4/2022) di aula Gedung MK. Acara yang bertepatan dengan hari ke-18 puasa Ramadan ini dihadiri Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua MK Aswanto dan para Hakim Konstitusi, Sekretarus Jenderal MK M. Guntur Hamzah, Panitera MK Muhidin serta segenap pejabat MK lainnya.
Ketua MK dalam sambutannya menyatakan bulan Ramadhan adalah bulan diwajibkannya umat Islam berpuasa sebulan penuh. Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam. Anwar pun menukil sebuah hadits yang dari ‘Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara yakni bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya; menegakkan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari No. 8 dan Muslim No. 16).
Lebih lanjut Anwar mengatakan, shaum secara bahasa bermakna imsak (menahan diri) dari makan, minum, “berkumpul” dengan pasangan (suami istri) dan seterusnya. Sedangkan secara istilah, shaum bermakna menahan diri dari segala pembatal dengan tata cara yang khusus.
Menurut Anwar, banyak sekali hikmah berpuasa di bulan Ramadhan. Umat-umat terdahulu juga diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
“Apabila puasa puasa bukan menjadi amalan yang sangat agung, maka tidaklah mungkin umat-umat sebelumnya Allah wajibkan untuk menunaikan puasa di bulan Ramadhan,” terang Anwar.
Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Anwar melanjutkan, pahala berpuasa di bulan Ramadhan pun tak terhingga. Allah SWT tidak mungkin mewajibkan umat-Nya melakukan suatu hal tanpa ada alasan dan keutamaan. Tak terkecuali dengan puasa di bulan Ramadhan. Bahkan seorang umat Islam yang berpuasa di bulan Ramadhan, ia akan mendapatkan pahala yang tak tehingga.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Kemudian dalam riwayat lainnya, Allah SWT berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya, kecuali puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151),” terang Anwar.
Selain itu, Anwar melanjutkan, pahala juga dapat mempersempit jalan setan pada jalan darah manusia. Ketika seseorang berpuasa di bulan Ramadhan, maka darah yang ada di tubuhnya akan dipersempit. Padahal, setan ada pada setiap aliran darah manusia. Namun aliran darah yang dipersempit ini hanya sebatas aliran setan yang berada pada dalam manusia, bukan berarti benar-benar dipersempit.
“Puasa pun dapat menekan syahwat dan rasa marah. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan puasa sebagai salah satu obat mujarab bagi orang yang memiliki keinginan untuk menikah namun belum kesampaian Begitu besarnya hikmah dari puasa bulan Ramadhan yang hikmah yang begitu besar. Manfaatkan puasa Ramadhan tahun ini dengan amalan sebanyak-banyaknya,”imbuh Anwar.
Untuk diketahui, kegiatan buka puasa bersama di MK diisi dengan tausiah oleh Muhammad Ardiansyah, Direktur Pondok Pesantren at-Taqwa Depok, dosen di Program Pascasarjana Institut Agama Islam Darullughah wad Da’wah (IAI-DALWA) Bangil, dan Guru di Pesantren Mahasiswa (PESMA) al-Hikam, Depok. Dalam acara ini juga dilakukan pemberian santunan kepada keluarga Almarhum dan Almarhumah Pegawai di Lingkungan MK.
Penulis: Utami Argawati.
Editor: Nur R.