SEOUL, HUMAS MKRI - Dalam rangkaian kunjungan ke Mahkamah Konstitusi Korea Selatan (MK Korsel), Hakim Konstitusi Manahan MP Sitompul dan Enny Nurbaningsih juga mengunjungi kantor Association of Asian Constitutional Courts and Equivalent Institutions Secretariat for Research and Development (AACC SRD) di Seoul, Korea Selatan pada Selasa (21/12/2021). Keduanya disambut oleh Sekretaris Jenderal MK Korsel Park Jong Mun.
Dalam kesempatan tersebut, Manahan mendiskusikan perihal peran AACC dalam pelaksanaan agenda WCCJ 2022 di Bali, Indonesia, serta program yang berkaitan dengan riset dan secondment. Di samping itu, Enny memaparkan sejumlah agenda WCCJ serta menyampaikan bahwa MK Korsel juga akan terlibat dalam Kongres Asia-Afrika pertama sebagai bagian dari acara inti.
“Ini adalah Kongres pertama antara dua benua, Asia dan Afrika (AACC & CCJA) sebagai bentuk MoU antara AACC dan CCJA yang ditandatangani pada tahun 2017, yang kemudian akan dilanjutkan dengan deklarasi Asia-Afrika,” papar Enny.
Lebih lanjut, Manahan mengonfirmasi perihal penentuan topik riset dan AACC SRD serta sejauhmana keterlibatan anggota AACC lainnya. “Perlu dijelaskan terkait bagaimana AACC SRD memilih tema-tema penelitian dan apakah anggota AACC lainnya dapat ikut terlibat memberikan usulan tema penelitian?” tanya Manahan. Menanggapi hal tersebut, deputi AACC SRD menyampaikan bahwa hal tersebut bersifat fleksibel dan anggota AACC dapat memberikan usulan.
Selain mengenai riset yang menghasilkan publikasi buku, Enny juga membahas mengenai Program Association of Asian Constitutional Courts and Equivalent Institutions Secretariat for Planning and Coordination (AACC SPC) dalam WCCJ 2022 yang meliputi Pertemuan Liaison Officer (LO) dari masing-masing negara anggota AACC, Rapat Sekjen (Meeting of Secretary General) dan rapat antar pimpinan lembaga anggota AACC (Board of Member Meeting) serta Kursus Singkat (Short Course).
Di luar agenda WCCJ 2022, pertemuan tersebut juga mengupas mengenai keberlangsungan program Secondment di AACC SRD pada 2022. Sebagaimana diketahui, MK telah mengirimkan pegawai MK untuk mengikuti program tersebut pada tahun 2018-2020. Menjawab hal tersebut, bahwa AACC SRD akan tetap melanjutkan program Secondment dan mengundang negara-negara anggota AACC untuk bergabung. Program tersebut merupakan bagian dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengadilan. Pertemuan di AACC SRD ditutup dengan penyerahan cinderamata serta sesi foto bersama. (*)
Penulis: MMA/LC
Editor: Lulu Anjarsari P