Saldi Isra Ajak Ahli Hukum untuk Perkaya Literasi Hukum Indonesia
PADANG, HUMAS MKRI - Hakim Konstitusi Saldi Isra menjadi pembicara kunci dalam “Bedah Buku Mahkamah Konstitusi” yang diselenggarakan Mahkamah Konstitusi (MK) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat pada Sabtu (18/12/2021). Hadir dalam acara ini Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Riki Saputra dengan narasumber bedah buku, di antaranya Wendra Yunaldi, Edi Askar, dan Peneliti MK Anna Triningsih serta para dekan, dosen pengajar, dan para mahasiswa di Conventions Hall Yunahar Ilyas Kampus III Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Dalam ceramahnya Saldi mengatakan dalam tugas dan fungsi lembaga, Mahkamah Konstitusi harus menghasilkan Putusan Mahkamah yang dibacakan dalam sidang terbuka. Oleh karena itu, membaca dan menulis menjadi kebiasaan yang telah dibangun lembaga. Untuk itu, pada kesempatan baik ini, ia ingin menularkan semangat yang ada di MK pada lingkungan kampus.
“Setidaknya bagi kalangan hukum karena semakin banyak literasi hukum yang dimunculkan dari ahli hukum, maka akan semakin baik pula untuk pertumbuhan dan perkembangan literasi hukum di negara ini. Sebab, jika dilihat dari literasi yang ada dengan negara Indonesia yang begitu luas ini, masih terlalu kecil hal yang dihasilkan ahli hukumnya. Oleh karena itu, kami di MK berinisiatif menulis, membaca, dan menulis karena itu yang bisa dihasilkan,” jelas Saldi.
Melalui kegiatan bedah buku ini, Saldi berharap dapat menjadi penyemangat dan pendorong bagi banyak pihak untuk melahirkan buku yang dapat dibaca orang-orang yang konsen pada bidang hukum. Pada akhir ceramahnya, ia berharap kelak akan segera lahir dan bermunculan buku-buku karya para mahasiswa dan pengajar dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Kemudian ia pun meminta, agar pihak universitas untuk tidak ragu mengalokasikan sejumlah anggaran untuk penerbitan buku-buku dari para pengajar yang telah menamatkan pendidikannya. Ia berpandangan, hal demikian dapat menjadi investasi jangka panjang. Sebab, menulis sejatinya untuk mempertahankan peradaban. Jika tidak dilakukan, maka ilmu itu akan mati dengan sendirinya.
Dalam kesempatan ini terdapat dua buku yang diskusikan, yakni buku karya Jimly Asshiddiqie yang berjudul “Green and Blue Constitution: Undang-Undang Dasar Berwawasan Nusantara” dan buku berjudul “Menegakkan Keadilan Pemilu, Menjaga Kemurnian Suara Rakyat: Dinamika Penyelesaian Sengketa Hasil Pilkada di Mahkamah Konstitusi” karya Tim Peneliti Mahkamah Konstitusi yang diwakili oleh Peneliti MK Anna Triningsih. (*)
Penulis : Bambang Panji Erawan/Sri Pujianti
Editor: Lulu Anjarsari P