Palembang - Ada tiga hal yang menyebabkan pembangunan atau kemajuan Indonesia berjalan lamban. Jika tidak segera diatasi, Indonesia akan kian terpuruk dalam pergaulan international.
"Yakni sibuk merumuskan dan menerjemahkan otonomi daerah, kebebasan pers, dan demokrasi berpolitik," kata Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, kepada detikcom, di sela-sela kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Teknologi di Hotel Swarna Dwipa, Jalan Tasik, Palembang, Rabu (16/04/2008) pagi.
Otonomi daerah, kata Kusmayanto, membuat banyak daerah berpikir sendiri-sendiri atau kehilangan berpikir secara nasional. Kebebasan pers yang salah dimengerti. Banyak orang tidak dapat membedakan mana kepentingan publik, pribadi, dan negara.
Lalu, semangat demokrasi berpolitik membuat orang cenderung untuk berbeda tanpa menjaga pentingnya persamaan, "Termasuk soal suksesi kepala daerah yang memakan banyak waktu dan biaya," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah maupun rakyat Indonesia harus berani membatasi persoalan ini. "Jangan dibiarkan terus. Nanti berlarut-larut. Cost dan waktunya akan banyak memakan daya bangsa ini," katanya.
Jelasnya, apa pun yang terjadi, 5 tahun ke depan, persoalan otonomi daerah, kebebasan pers, dan demokrasi sudah menemukan bentuk akhirnya. Disepakati tidak ada lagi usaha perbaikan atau penambahan.
"Selanjutnya, di tengah kelemahan dan kelebihannya, bangsa ini akan fokus pada pengembangan diri. Tidak disibukan dengan hal-hal mendasar itu," ujarnya. ( tw / djo )
Sumber www.detik.com
Foto www.google.co.id