MEDAN, RABU-Tokoh dan pemuka agama di Sumut mengeluarkan imbauan agar masyarakat, termasuk calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumut dapat menerima hasil akhir pemungutan suara dalam proses pemilihan gubernur.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Prof.DR.H.Abdullah Syah, MA di Medan, Rabu (16/4), mengatakan, masyarakat harus mendukung dan berpartisipasi pada proses terciptanya pilkada damai di daerah itu.
MUI mengharapkan masyarakat, termasuk terhadap cagub/cawagub Sumut sendiri untuk menerima seluruh hasil pilkada Sumut. Jika masyarakat menemukan praktik pelanggaran dalam pilkada seperti pemaksaan dan intimidasi serta politik uang maka pihaknya menganjurkan agar dilaporkan kepada pihak berwajib guna diproses sesuai hukum. "Masyarakat jangan suka bertindak dan main hakim sendiri karena dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan," kata guru besar IAIN Sumut itu.
Pendapat serupa juga disampaikan Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Sumut, Pendeta WTP Simarmata, yang mengharapkan proses pilkada Sumut tidak sampai mengakibatkan rusaknya hubungan baik di tengah masyarakat. Menurut Simarmata, perbedaan partai, beda pendapat dan pilihan terhadap cagub/cawagub Sumut merupakan sesuatu yang wajar apalagi jika dikaitkan heterogennya masyarakat di daerah tersebut. Namun pihaknya mengharapkan semua perbedaan tersebut tidak sampai mengganggu keamanan, semangat kebersamaan dan semangat kebangsaan.
PGI mengimbau masyarakat Sumut untuk hadir di TPS dan menggunakan hak pilihnya secara bertanggungjawab sesuai pilihan masing-masing dan menerima apa pun hasil yang akan didapatkan. PGI sangat menyadari dan memahami bahwa semua pasti berharap cagub/cawagub pilihannya yang akan tampil memimpin Sumut.
Namun masyarakat juga harus menyadari dan memahami bahwa tidak semua harapan tersebut yang dapat terpenuhi. Oleh karena itu , kata Simarmata, PGI mengimbau semua elemen masyarakat harus menerima hasil akhir pemungutan suara tersebut. "Jika bukan tahun ini, mungkin pada proses pilgub Sumut yang akan datang pilihan dan harapan tersebut baru dapat diwujudkan," kata Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Gereja Gereja Sumut itu.(ANT)
Sumber www.kompas.com
Foto www.kompas.com