JAKARTA, HUMAS MKRI - Mahkamah Konstitusi (MK) menerima penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) peringkat dua untuk kategori Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Setingkat Kementerian, Lembaga Non Struktural, dan Lembaga Penyiaran Publik atas pengelolaan dan inovasi dalam mengelola arsip. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahyo Kumolo, kepada Kepala Biro Umum MK Elisabeth, pada Malam Puncak Peringatan Hari Kearsipan Ke-50 Tahun 2021, Rabu (09/06/2021) malam.
Dalam acara yang mengangkat tema “Tahun Emas Kearsipan: Satukan Langkah Mewujudkan Arsip Digital”, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam arahannya yang disampaikan secara daring mengatakan, di era disrupsi teknologi saat ini, pengelolaan arsip harus dilakukan menggunakan cara-cara baru, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Presiden meminta agar pengelolaan arsip meninggalkan cara-cara yang lama dalam pengelolaan arsip yang tidak efisien, akses yang lamban untuk menemukannya, dan penyimpanan yang tersebar di mana-mana.
“Saat ini saya mencatat berbagai negara sedang berlomba-lomba untuk berinovasi mengembangkan manajemen arsip berbasis elektronik, mulai dari cara melacak, identifikasi arsip dengan cepat, sampai dengan menyiapkan alat registrasi untuk pelestarian arsip digital milik komunitas,” kata Presiden Joko Widodo.
Inovasi pengelolaan arsip tidak hanya ditujukan kepada arsip pemerintahan, tetapi juga arsip-arsip milik publik, dengan membuat portal yang berisikan konten dengan tema-tema yang akrab bagi publik, dengan layanan akses yang nyaman. Selain itu, Presiden meminta agar dibuat sistem pengamanan arsip jangka panjang yang dipindahkan secara otomatis dari tempat penyimpanan.
Inovasi adalah kunci kemajuan, membuat layanan arsip yang cepat harus menjadi prioritas, ruang keterlibatan publik dan komunitas juga harus didorong. Presiden menegaskan penyatuan data harus dilakukan hingga ke daerah, sehingga tidak berdiri sendiri-sendiri.
Presiden menambahkan, arsip sangat penting sebagai landasan dalam membuat kebijakan yang cepat dan tepat. Selain itu, arsip juga menjadi bagian pendokumentasian kekayaan budaya bangsa.
“Kita bangsa Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan budaya yang sangat beragam, kekayaan budaya bangsa ini harus terdokumentasi dengan baik dan disajikan dengan menarik,” lanjut Presiden.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala ANRI Muhammad Taufik dalam sambutannya mengatakan, ANRI telah meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi). Aplikasi ini, jelas Taufik, untuk melaksanakan perintah Presiden joko Widodo mewujudkan satu data nasional.
Penulis: Ilham Wiryadi M.
Editor: Nur R.