[MEDAN] Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Rudolf M Pardede meminta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur dan wakil gubernur Sumut periode 2008-2013 secara demokratis berdasarkan hati nurani. Jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
"Saya minta masyarakat, tidak menggunakan kartu pemilih ganda atau formulir C6. Dan untuk menyukseskan pesta demokrasi ini, Rabu (16/4) ditetapkan sebagai hari libur untuk wilayah Sumut. Sudah ada persetujuan dari Menteri Dalam Negeri," ujar Gubernur Pardede kepada SP di Medan, Selasa (15/4) pagi.
Lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada ini adalah Ali Umri - Maratua Simanjuntak, Tritamtomo - Benny Pasaribu, RE Siahaan - Suherdi, Abdul Wahab Dalimunthe - Muhammad Raden Syafii dan Syamsul Arifin - Gatot Pujo Nugroho.
Gubernur Pardede meminta lima pasangan kandidat calon gubernur dan wakil gubernur periode 2008-2013 dapat berjiwa besar. "Yang kalah selayaknya mendukung pemenang. Sementara itu, pemenang dapat mengakomodasi segala potensi masyarakat. Peserta kandidat harus siap untuk kalah dan menang," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Irham Buana Nasution kepada SP, Selasa pagi menyatakan, pilkada tetap dilaksanakan tanpa penundaan. "Kita sudah siap menyelenggarakan pilkada," ujarnya.
Dia mengakui, banyak ketimpangan dalam pendataan kartu pemilih. "Yang kita harapkan kepada warga agar tidak menggunakan kartu pemilih yang bukan haknya. Ini bisa dipidana," tegasnya.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol Nuruddin Usman kepada wartawan, Selasa (15/4) mengimbau, masyarakat datang tepat waktu saat pelaksanaan pilkada berlangsung. Selain itu, masyarakat diminta tidak mudah terpengaruh apalagi diprovokasi maupun memprovokasi warga lainnya, tidak membawa senjata tajam pada saat menggunakan hak pilih. Tidak membawa perhiasan dan mengikuti pemilihan dengan tertib.
Kondusif
Kapolda Sumut menambahkan sejauh ini kondisi di tengah masyarakat sehari menjelang pilkada masih terlihat kondusif.
Jumlah petugas yang ditempatkan melakukan pengamanan sebanyak 64.096 personel, meliputi 12.346 personel Polri, dibantu aparat TNI sebanyak 2.500 personil dan petugas lingkungan masyarakat (Linmas) 49.250 personil.
Petugas tersebut ditempatkan di sebanyak 22.992 tempat pemungutan suara (TPS), untuk mengamati 8,4 juta pemilih. Sekitar 20.222 TPS merupakan tempat pelaksanaan yang dianggap aman. Selebihnya dianggap polisi sangat rawan atas konflik.
"Namun, kerawanan ini sudah diantisipasi jauh hari sebelumnya. Kita juga menyediakan satuan cadangan," ujarnya.
Secara terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, Parlindungan Purba, Selasa pagi kepada SP meminta tim sukses maupun massa pendukung dan simpatisan lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, dapat menghormati hasil kesepakatan pilkada aman, tertib dan damai.
Para pendukung diminta tidak terlibat konflik saat pencoblosan maupun penghitungan suara.
"Biarkan masyarakat memilih pasangan calon sesuai dengan hati nuraninya. Massa pendukung jangan terjebak konflik yang dapat merusak situasi kondusif di Sumut. Mari kita bersama membangun kebersamaan, meningkatkan keharmonisan dan kerukunan, menjaga keamanan daerah ini saat berlangsungnya pilkada," tandasnya.
Menurut Parlindungan, daerah ini harus menjadi contoh provinsi lain dalam melaksanakan pilkada. "Pelaksanaan pil- kada di daerah ini dapat berhasil bila masyarakat maupun seluruh elemen mendukungnya," katanya. [AHS/151]
Sumber www.suarapembaruan.com
Foto www.google.co.id