KUPANG (Suara Karya): Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur dari Partai Golkar, Ibrahim Agustinus Medah, menyatakan, Partai Golkar NTT tidak mau sesumbar dalam menetapkan persentase perolehan suara yang akan diraih dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2008-2013 pada Juni mendatang.
Hal itu diutarakan Medah kepada wartawan usai mendaftarkan diri bersama calon wakilnya, Paulus Moa, di kantor KPUD NTT, Senin (14/4) siang. "Saya tidak boleh sesumbar untuk mengatakan persentasi suara yang akan diraih dalam pilkada 2 Juni mendatang. Namun, yang pasti kami akan tampil dengan kekuatan penuh untuk memenangkan pertarungan ini," kata Medah yang juga Ketua DPD Partai Golkar NTT itu.
Medah yang didampingi calon wakilnya, Paulus Moa, Sekretaris DPD Partai Golkar NTT Cyrilus Bau Engo, dan Ketua Tim Pemenangan Pilkada Gubernur NTT dari Partai Golkar NTT Alexander Ena, menyatakan, dengan potensi yang dimiliki Partai Golkar NTT, dia sangat optimistis dapat meraih suara lebih dari 50 persen.
Medah yang juga menjabat Bupati Kupang dua periode (1999-2009) itu menambahkan, untuk meraih kemenangan dalam Pilgub NTT, pihaknya akan terus melakukan konsolidasi dengan semua pengurus partai dari tingkat provinsi sampai ke desa-desa. Konsolidasi itu sudah dilakukan sejak lama. "Kami, Partai Golkar, tiada hari tanpa konsolidasi, karena itu bagi kami konsolidasi itu bukan hal baru," katanya.
Medah juga menegaskan, Partai Golkar sudah punya aturan tegas. "Bagi kader dan fungsionaris Partai Golkar sudah harga mati untuk mendukung paket yang diajukan Partai Golkar. Bila ada kader yang membelot dan bekerja untuk paket lain, dia akan diproses hingga pemecatan. Ini bukan ancaman, tetapi sikap tegas yang akan diambil," kata Medah.
Dari KPUD NTT diperoleh keterangan, hingga hari terakhir pendaftaran calon Gubernur NTT, sudah delapan paket yang mendaftar. Paket itu ialah dari Partai Golkar, yakni Ibrahim Agustinus Medah-Paulus Moa (Tulus). Kemudian Alfons Loemau dan Frans Salesman (Amsal) yang diusung 10 partai politik, masing-masing PDS, Pelopor, PNUI, PBR, PKS, PPIB, PSI, PDKB, Partai Demokrat dan PPP. Frans Lebu Raya dan Esthon Foenay (Fren) dari PDIP.
Paket lainnya adalah Gaspar Marang Ehok-Yulius Bobo (Gaul), Benny K Harman-Alfred Kase (Harkat), Amos Neolaka-Apolos Jara Binga (Aman), Richar Riwu Kore-Martah Pengo (Camar), dan Jonathan Nubathonis-Valens Tupen Sili (Joval). (Bonne Pukan)
Sumber www.suarakarya-online.com
Foto www.google.co.id