JAKARTA, HUMAS MKRI - Dalam rangka menjaga kesinambungan bangsa, maka regenerasi harus dilakukan secara baik. Salah satunya melalui pendidikan karakter bagi siswa dalam kegiatan belajar. Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar, mulai dari luas wilayah, jumlah penduduk, warisan budaya, dan berbagai karunia lainnya ada di tanah Indonesia. Atas semua itu, bangsa Indonesia harus senantiasa bersyukur dalam kehidupan plural yang dilalui hingga saat ini. Demikian kata sambutan yang disampaikan oleh Ketua MK Anwar Usman dalam web seminar yang digelar SMP Tunas Bangsa, Bintan, pada Selasa (3/11/2020).
Pada kegiatan bertema “Memaknai Sumpah Pemuda dengan Semangat Gotong Royong Generasi Muda” ini, Anwar mengajak para siswa untuk kembali menyimak kiprah generasi muda dalam catatan sejarah bangsa. Pelajar dan pemuda bangsa mulai dari masa pergerakan, perjuangan kemerdekaan, hingga kehidupan demokrasi yang ada hari ini terus-menerus menunjukkan kiprahnya dalam berbagai sektor. Pemuda selalu mengambil kesempatan dan peran sesuai era dan masanya. Sebagai ilustrasi konkret, Anwar mengisahkan organisasi kepemudaan seperti Boedi Oetomo dan berbagai kelompok gerakan pemuda masa berikutnya lahir dan kemudian mencapai kemerdekaan hingga terbentuknya pemerintahan negara Indonesia. Dikatakan oleh Anwar, selain itu para pemuda juga merupakan kelompok kritis dan objektif bersama rakyat dalam mencermati jalannya pemerintahan.
“Proses transisi negara juga dipelopori oleh generasi muda, misalnya kita kenal adanya Angkatan ‘66 atau ada pula Aktivis ’98. Maka penting bagi kita mencermati lebih jauh peran penuda sesungguhnya sangat besar dalam sejarah bangsa yang tidak lain merupakan identitas dan karakter pemuda, yang selalu berjuang dan mengabdi pada bangsa. Catatan sejarah ini harus dijaga dan diteruskan pada anak-anak untuk memotivasi agar terus berjuang bagi kehidupan masa mendatang,” jelas Anwar dalam acara yang turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Bintan Resorts Aditya Laksamana, Kepala Sekolah Tunas Bangsa Susilawati, serta guru-guru SMP dan SMA Tunas Bangsa dalam kegiatan untuk Memaknai Hari Sumpah Pemuda ke-92.
Di hadapan sejumlah 216 orang peserta, Anwar berpesan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober dapat menjadi sarana menumbuhkan semangat cinta tanah air dan semakin memaknai keberagaman sebagai sebuah bangsa. Sesungguhnya Hari Sumpah Pemuda telah secara jelas mengisahkan berkumpulnya para pemuda dari berbagai kelompok pada sebuah kongres kepemudaan. Meski berangkat dari perbedaan suku, tetapi mereka diikat oleh satu rasa kebersamaan dan kegotongroyongan yang melahirkan persatuan atas nama bangsa.
“Perbedaan justru menjadi kekuatan bagi pemuda saat itu. Jiwa muda dan kegotongroyonan itulah yang kemudian mengantarkan kita sampai pada kemerdekaan hari ini. Untuk itu, bagi generasi muda saat ini harus benar-benar siap bahwa tantang masa depan tidak akan lebih mudah dibandingkan dengan yang dihadapi hari ini. Termasuk pula dengan adanya pandemi, janganlah lalai dah lengah, tetap gantungkan cita-cita setinggi langit,” pesan Anwar pada para siswa SMP dan SMA Tunas Bangsa yang mengikuti kegiatan secara virtual dari kediaman masing-masing. (*)
Penulis : Sri Pujianti
Editor: Lulu Anjarsari