JAKARTA, HUMAS MKRI - Dalam waktu dua hari ini telah dilakukan diskusi dengan mengidentifikasi tantangan yang dihadirkan pandemi Covid-19. Para peserta dalam kegiatan diskusi ini telah menghasilkan pemikiran bahwa upaya negara harus diwujudkan dalam melindungi kesehatan manusia serta nilai-nilai konstitusi. Hal tersebut diucapkan Ketua Dewan Konstitusi Republik Kazakstan Kairat Mami secara resmi dalam penutupan rangkaian Kongres AACC ke-4 secara dalam jaringan (daring/online) dari Nur-Sultan, Kazakhstan, pada Kamis (27/8/2020) malam.
“Dengan ini saya nyatakan forum ini selesai dan bagi partisipan diharapkan hadir secara virtual mengikuti konser penutupan kegiatan ini melalui video yang telah disiapkan Panitia Kazakstan. Tentu hal ini akan melengkapi rangkaian kegiatan kita dan sebagai suatu bentuk nyata yang harus dihadapi bersama bahwa Kazakstan belum bisa menjadi tuan rumah kegiatan secara langsung. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat. Sampai jumpa pada kegiatan berikutnya,” ucap Kairat Mami mengakhiri kongres virtual pertama yang diselenggarakan AACC.
Apresiasi Indonesia
Pada penutupan rangkaian kegiatan ini, Ketua MKRI Anwar Usman mengungkapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden AACC, Kairat Mami atas penyelenggaraan rangkaian Kongres AACC Ke-4 yang berjalan secara lancar dan sukses. Meskipun kegiatan diselenggarakan di tengah tantangan pandemi covid-19. “Kami mengapresiasi setiap diskusi yang terjadi, baik dalam pertemuan Sekretaris Jenderal, Board of Members Meeting, serta Kongres AACC,” ucap Anwar yang hadir pada malam penutupan kegiatan bersama dengan Wakil Ketua MK Aswanto dan Hakim Konstitusi Arief Hidayat.
Selain itu, secara khusus MK Indonesia pun menyampaikan ungkapan terima kasih atas dukungan penuh AACC terhadap Indonesia untuk menjadi tuan rumah Kongres WCCJ (World Conference on Constitutional Justice) ke-5 pada 2022 mendatang. Anwar berkeyakinan bahwa hal ini akan turut mempertegas komitmen AACC dalam penegakkan hukum, demokrasi, dan hak asasi manusia dalam forum yang lebih luas lagi.
Seluruh negara partisipan dan negara anggota Euroasia menyaksikan penutupan kegiatan lembaga peradilan se-Asia yang tergabung dalam Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan lembaga sejenis di Asia (Association of Asian Constitutional Court and Equivalent Institutions/AACC) dalam jaringan (daring/online) dari negara masing-masing. Konferensi internasional bidang hukum dan peradilan yang mengangkat tema “Konstitusi Abad XXI - Supremasi Hukum, Nilai Pribadi, dan Efektivitas Negara” ini telah diikuti selama dua hari ini, Rabu – Kamis (26-27/8/2020) oleh para peserta. Kegiatan ini sejatinya dirancang sebagai wujud dari kontribusi Mahkamah Konstitusi se-Asia untuk penguatan nilai-nilai demokrasi, supremasi hukum, serta perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan di kawasan Asia dan sekitarnya. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Konstitusi Republik Kazakhstan selaku Presiden AACC Periode 2019-2021 dan tuan rumah.
Perlu diketahui, selama kongres berlangsung telah digelar beberapa agenda, di antaranya MSG, BoMM, dan diskusi panel yang terdiri atas tiga sesi diskusi dengan tema-tema yang berbeda. Pada sesi pertama, diangkat tema “Constitution and the Rule of Law: Challenges and Ways of Solutions”. Sementara itu, pada sesi kedua diangkat tema mengenai “Protection of Constitutional Human Rights and Democratic Values in the Digital Transformation Era,” sedangkan pada sesi terakhir dibahas materi bertema Constitutional Principles of Modernization of a Modern and Efficient State.” (*)
Penulis : Sri Pujianti
Editor : Lulu Anjarsari