JAKARTA, HUMAS MKRI - Selama menjalani kerja di rumah atau work from home (WFH) akibat pandemik Covid-19, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Aswanto terus memeriksa, membaca, dan mendalami perkara-perkara. Perkara yang diperiksa tersebut merupakan perkara yang masih dalam proses maupun yang sudah selesai pemeriksaan persidangannya yang akan masuk RPH (Rapat Permusyawaratan Hakim) untuk nantinya digelar sidang pengucapan putusan.
"Soal pemeriksaan perkara secara online, kami sudah bicarakan dengan para hakim, panitera, sekjen. Kesekjenan juga sudah mengirim toga ke kediaman masing-masing hakim," jelas Aswanto yang melakukan wawancara via surat elektronik dengan Media MK, pada Kamis (16/4/2020).
Bicara aktivitasnya selama kerja di rumah, menurut Aswanto, cukup beragam. Misalnya meluangkan waktu untuk membaca berbagai literature terkait permohonan, menonton dan menyimak berita-berita televisi maupun internet, serta berolahraga dengan sepeda statis.
Selain itu, Aswanto kerap berkomunikasi via telepon atau aplikasi pesan dengan kerabat membicarakan banyak hal yang berkaitan dengan keadaan kesehatan dan pekerjaan.
"Termasuk dengan para kolega Hakim MK, kami intens berkomunikasi terkait dengan pekerjaan kantor, baik melalui telepon, Whatsapp, kadang video call," ungkap Aswanto yang merasa prihatin tidak bisa memberikan pelayanan maksimal bagi pencari keadilan akibat pandemik Covid-19.
Hal lain dan tak kalah penting menghadapi wabah Covid-19, Aswanto seringkali memberikan motivasi kepada keluarga, teman agar tetap tenang. Sebab segala sesuatu dalam kehidupan seseorang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
"Tetaplah berdoa, beribadah, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa serta mentaati himbauan pemerintah termasuk wfh," ujarnya bijak.
Bicara hikmah adanya pandemik Covid-19 di seluruh dunia termasuk Indonesia, menurut Aswanto, masing-masing individu punya penilaian sendiri-sendiri. Manusia hanya bisa berencana, terlaksana atau tidaknya rencana itu tergantung Yang Maha Kuasa. Manusia tidak boleh sombong karena segala sesuatu ditentukan Allah SWT. Banyak kegiatan besar terpaksa harus ditunda bahkan dibatalkan meski sudah direncanakan jauh sebelumnya.
"Kepada kita di MK, hikmah ini juga harus kita camkan dan tumbuhkan kebersamaan menghadapi segala hal agar tupoksi lembaga dapat terwujud. Kita tinggalkan hal-hal yang sifatnya tidak diridhai Allah SWT," pesan Aswanto. (Nano Tresna Arfana/LA)