JAKARTA, HUMAS MKRI – Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar kegiatan Pendidikan dan Latihan Teknis Pengembangan Kemampuan Penerapan Aplikasi untuk Para Sekretaris dan Perwakilan Seluruh Kepala Biro dan Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK pada Rabu (26/2/2020).
“Kami berharap kegiatan ini menjadi hal yang penting untuk mendukung berbagai kegiatan di lingkungan Mahkamah Konstitusi,” kata Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) MK Teguh Wahyudi dalam pembukaan kegiatan tersebut.
Selain itu, Teguh berharap agar para peserta kegiatan lebih fokus dan konsentrasi dalam mengikuti pelatihan aplikasi perkantoran. “Karena kita bisa menjadi orang penting dalam memberi dukungan kepada pimpinan,” ujar Teguh kepada 22 pegawai yang hadir.
Teguh melanjutkan, pelatihan aplikasi perkantoran di MK dilatar belakangi bahwa saat ini para pimpinan membutuhkan dukungan teknis terkait dengan pekerjaan-pekerjaan yang mencakup aplikasi microsoft, excel, power point dan lain-lain.
“Oleh karena itu, hari ini kita kedatangan narasumber dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diharapkan bisa menambah pengetahuan kita,” ungkap Teguh.
Sementara Kepala Subbagian Pengembangan SDM MK Andi Hakim menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan materi terkait kemampuan teknis yang sehari-hari diperlukan bagi para sekretaris Hakim MK dan juga pegawai MK yang membidangi tugas-tugas teknis di biro dan pusat masing-masing. “Ini menjadi awal yang baik bagi MK. Ke depan, kita berharap bisa mengembangkan kegiatan-kegiatan lainnya,” kata Andi.
Dalam kegiatan itu, hadir narasumber Fourida Masruroh dari Badan Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kominfo menyampaikan pengantar mengenai aplikasi words tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. Selain itu Fourida menerangkan mengenai pentingnya Learning Management System (LMS) bagi para pegawai.
“Learning Management System adalah aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik atau e-learning program dan isi pelatihan,” ucap Fourida.
LMS merupakan sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara online. Dalam pelatihan korporasi, LMS biasanya digunakan untuk mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. Dimensi untuk belajar sistem
manajemen meliputi students self-service, misalnya, registrasi mandiri yang dipimpin instruktur pelatihan, pelatihan alur kerja, penyediaan pembelajaran online, manajemen pendidikan profesional berkelanjutan (CPE), pembelajaran kolaboratif dan pelatihan manajemen sumber daya. (Nano Tresna Arfana/LA)