ANKARA, HUMAS MKRI - Delegasi MKRI yang dipimpin langsung oleh Ketua MK Anwar Usman mengadakan pertemuan bilateral dengan MK Turki pada Kamis (24/10/2019) bertempat di Gedung MK Turki, Ankara. Kehadiran Anwar diterima langsung oleh Presiden MK Turki Zuhtu Arslan yang didampingi oleh Wakil Ketua Engin Yildirim serta Hakim Recep Komurcu.
Arslan membuka pertemuan dengan menjelaskan tentang sejarah hubungan MKRI dan MK Turki yang telah bersahabat dan bekerja sama sejak tahun-tahun awal berdirinya AACC. Menanggapi hal tersebut, Anwar juga mengapresiasi peran MK Turki terhadap kemajuan asosiasi, utamanya perihal summer school yang merupakan agenda tetap tahunan yang dapat memajukan kualitas SDM negara-negara anggota AACC, termasuk Indonesia.
Anwar juga melanjutkan bahwa maksud dan tujuan kedatangan delegasi Indonesia adalah untuk membahas beberapa agenda penting, diantaranya perihal persiapan penyelenggaraan pertemuan dewan ketua (Board of Members Meeting) AACC pada bulan November 2019 di Bali, perihal rencana pembahasan forum MK untuk negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta perihal pengajuan diri MKRI sebagai tuan rumah penyelenggaraan kongres ke-6 Konferensi Hakim Konstitusi Se-Dunia (World Conference on Constitutional Justice) pada tahun 2024.
Dari pembahasan tersebut, Arslan memberikan penekanan pada poin pengajuan diri sebagai tuan rumah kongres WCCJ. Ia menyatakan bahwa sejatinya pada tahun 2023 akan menjadi peringatan 100 tahun MK Turki, sehingga sebuah kebanggaan bagi MK Turki jika dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara tersebut. Namun ia juga menyatakan bahwa Indonesia sudah lebih dulu mengajukan ketertarikannya. “Turki, saya pastikan akan mendukung Indonesia dalam pencalonan diri ini. Saya lihat Indonesia sudah sangat siap untuk menjadi tuan rumah kongres WCCJ,” ujarnya setelah menerima booklet proposal yang disampaikan oleh Anwar.
Arslan juga menyatakan bahwa ia tidak akan pernah melupakan dukungan MKRI tehadap kondisi MK Turki selepas kudeta yang terjadi pada tahun 2017. Ia bercerita bahwa dua minggu pasca kudeta, MKRI yang mendorong negara-negara anggota AACC lainnya untuk mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang berisi dukungan terhadap MK Turki dan menolak aksi-aksi yang tidak demokratis di suatu negara.
Menutup pertemuan, Arslan mengajak degasi MKRI untuk mengunjungi ruang sidang, ruang RPH serta taman yang berada di lingkungan gedung MK Turki.
Pertemuan Koordinasi
Pada pagi harinya, Anwar juga mengadakan pertemuan koordinasi dengan Duta Besar KBRI Ankara Lalu Muhammad Iqbal di Wisma Duta, Ankara. Iqbal yang juga merupakan putra asli NTB menerima delegasi dengan hangat dan memperkenalkan staf KBRI Ankara yang secara total berjumlah sekitar 25 orang. Ia menyatakan bahwa hubungan baik antara MKRI dan MK Turki akan semakin mempererat hubungan kedua negara dimana telah berkomitmen untuk bersama memajukan berbagai bidang yang menjadi kepedulian bersama.
Dalam pertemuan tersebut, Anwar mengapresiasi dukungan KBRI dalam menjadi hubungan baik kedua negara dan MK. Ia juga meminta jajaran KBRI Ankara untuk turut mempromosikan Indonesia dalam pengajuan diri sebagai tuan rumah kongres WCCJ tahun 2024. Setelah serangkaian kegiatan di Ankara, agenda kerja delegasi akan bertolak ke Istanbul pada 25 Oktober 2019. (NL/LA)