NAMIBIA, HUMAS MKRI - Dalam kunjungan kerjanya ke Mahkamah Agung Republik Namibia, Hakim Konstitusi Manahan Sitompul menghadiri silaturahmi diaspora Indonesia di Wisma Duta, Windhoek, Namibia, Afrika (15/10/2019). Hadir dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Windhoek Eddy Basuki, Pejabat, Diplomat dan staf KBRI serta masyarakat Indonesia yang sudah bermukim di Windhoek, Namibia.
Eddy Basuki dalam sambutannya mengatakan, sangat bahagia dan bangga dapat dikunjungi oleh lembaga-lembaga negara, termasuk MKRI Lembaga peradilan konstitusi yang memang memiliki visi yang sama dengan MA Namibia. “Saya sangat senang bisa mendampingi Hakim Konstitusi Manahan Sitompul dalam bilateral meeting dengan ketua MA Namibia serta kunjungan ke High Court dan Magistrates Court”, ungkapnya.
Eddy menambahkan bahwa kunjungan MKRI memiliki agenda yang sangat strategis untuk penguatan kerjasama dengan lembaga peradilan konstitusional lainnya. “Kami sangat mengapresiasi agenda ini dan semoga dapat terimplementasi ke depannya,” imbuhnya.
Hakim Manahan Sitompul sangat berterima kasih atas sambutan dan pelayan KBRI Windhoek yang sangat baik. “Saya dan tim delegasi MK sangat berterima kasih atas pelayanan dan bantuan selama kami melaksanakan bilateral meeting dengan MA Namibia, Bapak Dubes mendampingi kami berbagai sesi hingga acara selesai,” ungkapnya.
Manahan lebih lanjut memaparkan sekilas tentang peran MK serta tujuan bilateral meeting dengan MA Namibia. Mahkamah konstitusi adalah Lembaga negara pengawal konstitusi, pelindung hak-hak konstitusional warga negara. “Kami datang ke MA Namibia untuk meminta dukungan dari sesame anggota WCCJ, agar MKRI dapat diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah kongres WCCJ ke enam tahun 2024, selain itu kami juga mempersiapkan kongres pertama Asian-African Constitutional Courts, kami juga telah menyampaikan Nota Kesepahaman antara MKRI dengan MA Namibia, serta mengundang MA Namibia untuk hadir dalam simposium internasional di Bali,” jelasnya.
Di hadapan diaspora Indonesia, Manahan juga berbagi pengalaman dalam meniti karier dan mengemban amanah sebagai hakim hingga kemudian menjadi hakim konstitusi. “Perjalanan hidup saya dipenuhi dengan berbagai perjuangan untuk sampai ketitik ini, sejak di bangku kuliah, saya bekerja keras untuk membiayai kuliah hingga akhirnya meraih gelar sarjana hukum di Universitas Sumatera Utara, Medan,” kenangnya.
Hadirin sangat antusias menyimak mengenai perkembangan isu-isu ketatanegaraan Indonesia yang dijalankan oleh MK dalam berbagai putusan-putusannya. Tidak sedikit juga disporan Indonesia yang mengikuti perkembangan MK melalui jejaring media sosial seperti youtube terutama pada saat sidang perkara hasil pemilihan umum tahun 2019. (MMA/WAD/LA)