JAKARTA - Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang (RUU) Wilayah Negara DPR berencana akan melakukan studi banding ke tiga negara untuk melihat penanganan kawasan perbatasan.
"Dua di antaranya ke Latvia dan Korea Selatan. Satu lagi kalau tidak salah di Eropa Timur," kata anggota Pansus RUU Wilayah Negara, Fanshurullah Asa di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu.
Pansus menargetkan draf RUU tersebut dapat diselesaikan tahun ini. Tiga provinsi di perbatasan yang menjadi fokus utama yakni Kalbar, Kaltim dan Kepulauan Riau. Isu krusial di RUU Wilayah Negara di antaranya mengenai batas wilayah negara, struktur instansi yang menangani perbatasan serta pembangunan infrastruktur.
Menurut Ifan, panggilan akrab Fanshurullah Asa, masalah batas negara menjadi penting karena jumlah patok di perbatasan yang berbeda-beda tiap instansi. Data dari Badan Persiapan Pembangunan Kawasan Khusus Perbatasan (BP2KKP) Kalbar ada sekitar 19 ribu patok di perbatasan mulai tipe A hingga D. Namun, dari instansi lain menyatakan hanya sekitar empat ribu sehingga terjadi selisih yang amat banyak.
Kemudian, tidak ada keseragaman panjang wilayah perbatasan yang dikeluarkan instansi terkait. "Selain itu, ada masalah-masalah tapal batas yang belum diselesaikan antara Indonesia dan Malaysia," kata anggota Fraksi PAN DPR itu seperti dikutip Antara.
Ia menambahkan, belum adanya payung hukum yang jelas di kawasan perbatasan membuat penanganannya terkesan tumpang tindih. Padahal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah dua kali berkunjung ke Kalbar. "Pansus mendesak Presiden untuk menerbitkan Inpres (Instruksi Presiden) sebelum RUU Wilayah Negara disahkan supaya jelas siapa yang paling berhak menangani perbatasan," kata Ifan.
Ia kini tengah berupaya menggalang anggota DPR dan DPD yang berasal dari daerah pemilihan Kalbar untuk bersama-sama memperjuangkan adanya payung hukum dalam mengelola perbatasan.
Sementara untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat perbatasan, salah satunya dengan membangun jalan yang sejajar dengan tapal batas. (Victor AS)
Sumber www.suarakarya-online.com
Foto http://www.depdagri.go.id/konten.php?nama=BeritaNasional&op=detail_berita&id=1117