Romo Benny: Budayakan Kebaikan untuk Perbaikan Moralitas Bangsa
Selasa, 10 September 2019
| 10:39 WIB
Romo Benny (tengah) menjadi narasumber dalam Diskusi Panel yang menjadi bagian dari Festival Konstitusi dan Antikorupsi yang digelar di UGM, Yogyakarta. Foto: Humas/Hermanto
YOGYAKARTA, HUMAS MKRI - Mahkamah Konstitusi menggelar diskusi panel bertajuk “Menjaga Integritas dalan Penegakan Hukum dan Keadilan” pada Selasa (10/9/2019) di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Narasumber pada diskusi panel tersebut terdiri dari Ahmad Syafi'i Ma'arif, Romo Benny Susetyo, Sigit Riyanto, dan Ni'matul Huda. Diskusi panel ini merupakan rangkaian acara Festival Konstitusi dan Anti Korupsi yang merupakan kerja sama MK, MPR, KPK, dan UGM.
Salah satu narasumber Romo Benny menyatakan pentingnya menanamkan budaya kebaikan yang dimulai dari nilai-nilai keluarga. \"Untuk memperbaiki moralitas maka harus memperbaiki nilai pendidikan dan nilai keluarga,\" tegas Romo.
Romo Beny juga menekankan hilangnya integritas salah satunya karena budaya malu yang juga kini sudah hilang di masyarakat. Romo menjelaskan tidak mudah mengubah konstruksi berpikir seseorang yang koruptor karena sudah tidak memiliki rasa malu dan jera. Korupsi menjamur karena koruptor tidak mempunyai imajinasi nilai-nilai kebaikan yang seharusnya karena perilaku korupsi tersebut sudah merupakan suatu yang legal bagi mereka. Padahal hukum pada dasarnya menyangkut kepercayaan, sehingga tidak ada lagi kepercayaan publik kepada para pemangku kekuasaan.
Maka Romo menegaskan moralitas publik harus dijalankan, mulai dari setiap individu setia pada suara hati yang kemudian menjalankannya untuk taat pada aturan-aturan yang berlaku. Sehingga setiap individu memiliki nilai kebanggaan pada dirinya berdasarkan kemampuan bukan berdasar kepada harta dan kekuasaan semata. (Tiara A./LA)