Le Monde (Prancis), 9 April 2008
Nicolas Sarkozy bersiap-siap melepaskan apa yang telah dilakukan mantan Presiden Jacques Chirac. Dalam kerangka revisi konstitusi yang tengah dipersiapkan, Presiden Republik berniat menghapuskan klausul referendum pengembangan anggota baru Uni Eropa.
Klausul referendum diperkenalkan Jacques Chirac pada 2005 ditujukan bagi Turki, yang berjuang keras diterima dengan tangan terbuka oleh Uni Eropa. Kala itu Jacques Chirac berupaya menutup segala jalan bagi Turki untuk mencapai mimpinya. Termasuk menutup mulut atas segala pertanyaan mengenai Turki dengan alasan melindungi Konstitusi Eropa.
Modifikasi konstitusi karya Chirac tidak mampu menutupi kelemahannya menjalankan politik Eropa. Di luar, kebijakannya juga memprovokasi kemarahan Eropa dan masyarakat Turki. Akibat itu, Turki tidak bisa memperjuangkan negosiasi. Fragmen ini sekaligus membawa pesan bahwa tidak perlu bergulat menghalalkan segala cara untuk memanfaatkan kesempatan politik.
Bukan hanya karena Chirac tidak mampu mencapai tujuannya. Tetapi juga karena penerusnya justru akan mengganti mata pedang kebijakannya. Karena baru saja Sarkozy memutuskan membuka lebar-lebar negosiasi penerimaan Ankara di Uni Eropa, meski bertentangan dengan arus kemauan masyarakat Prancis. n Rizky
Sumber: HU Jurnal Nasional / 10 April 2008
Foto: http://www.destination360.com/north-america/us/nevada/las-vegas/paris.php