JAKARTA, HUMAS MKRI - Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019, Jum’at (14/6/2019) pagi. Menyambut momen ini, pengamanan di sekitar MK bersifat ekstra dan berlapis.
Pantauan di lapangan hari ini, personil kepolisian tampak berjaga di depan gedung MK serta pintu masuk belakang Jalan Abdul Muis. Begitu juga di sekeliling MK dilingkari kawat berduri untuk memastikan area MK tetap aman. Hal ini melengkapi pengamanan yang telah dilakukan kepolisian dengan penutupan jalan di depan gedung MK serta rekayasa lalu lintas.
Mengutip informasi dari Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono Soeroso, aparat kepolisian yang diturunkan berjumlah 12.000 orang.
Bagi pengunjung atau orang umum, mereka diperkenankan masuk ke MK jika sudah melewati pos pemeriksaan di bagian depan maupun bagian belakang MK. Tak hanya itu, para pengunjung diwajibkan memakai tanda pengenal saat berada di area Gedung MK.
MK pun menyediakan beberapa LCD bagi publik yang hendak menonton jalannya persidangan yang diletakan di berbagai titik di sekitaran Gedung MK. Misalnya, di depan Ruang Sidang Pleno, Ruang Pers, serta di tenda khusus yang berada di halaman depan MK.
Sidang perdana PHP Presiden dan Wakil Presiden berlangsung tepat pukul 09.00 WIB dan diskors pada pukul 11.20 WIB untuk melaksanakan sholat jum’at. Kemudian sidang dibuka kembali pada pukul 13.30 WIB.
Tim hukum Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01 Jokowi-Maruf sudah lebih awal tiba di ruangan sidang MK sekitar pukul 08.30 WIB. Yusril Ihza Mahendra selaku coordinator kuasa hukum Paslon Nomor Urut 01 menyebut pihaknya hanya akan mendengarkan keterangan pembacaan berkas perkara dari pemohon. Namun tak menutup kemungkinan akan merespon balik jika diberi kesempatan. “Kami saat ini sifatnya menyimak. Namun semisal ada dialog atau debat akan kita lakukan. Sebab jika merujuk jadwal, kami akan memberikan keterangan di tanggal 17 Juni,” kata dia.
Sementara Koordinator kuasa hukum Paslon Nomor Urut 02 Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto hadir berselang lima menit kemudian. Dirinya irit bicara saat ditanya berbagai hal mengenai menyangkut Permohonan. “Nanti kami akan banyak berbicara di persidangan,” jelasnya.
Bambang sebatas menginfokan akan menghadirkan saksi dan ahli di sidang berikutnya. “jumlahnya belum tahu persis. Nanti akan saya cek terlebih dahulu kepada tim,” jelasnya. (Arif Satriantoro/LA/TGH)