JAKARTA, HUMAS MKRI - Keluarga besar Mahkamah Konstitusi (MK) mengadakan Halalbihalal Idul Fitri 1440 Hijriyah pada Senin (10/6/2019) siang setelah sebulan lamanya menjalankan puasa Ramadan. Hadir pada kesempatan itu Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua MK Aswanto, Hakim Konstitusi Manahan MP Sitompul, Hakim Konstitusi Suhartoyo, Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams, beberapa Hakim Konstitusi pada periode sebelumnya, Sekjen MK M. Guntur Hamzah serta para pegawai MK.
Dalam kata sambutannya, Anwar Usman mengatakan bahwa selama sebulan para pegawai MK berperang melawan hawa nafsu untuk memenuhi amanah Allah SWT. Dalam Al Qur’an, Allah SWT berfirman mengenai kewajiban orang-orang beriman untuk menjalankan puasa sebagaimana diwajibkan pada umat-umat sebelumnya.
Selain itu, Anwar menjelaskan makna takwa dalam kehidupan manusia. “Takwa itu pada intinya melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya,” ucap Anwar pada kesempatan itu.
“Setelah sebulan berpuasa, dengan sekuat tenaga kita mampu menjalankan puasa sesuai derajat keimanan dengan mengalahkan semua ujian. Termasuk akhir-akhir ini adanya ujian berbagai media sosial menghantam MK secara keseluruhan, termasuk saya. Bahwa bersalaman pun dikritisi secara luar biasa,” urai Anwar.
Terkait tanggung jawab hakim yang besar, Anwar menuturkan kisah Imam Besar, Abu Hanifah yang hidup di Irak pada masa silam. Penguasa kala itu meminta Hanifah menjadi hakim. Dia dibujuk, dirayu tapi menolak karena tanggung jawabnya yang tidak ringan menjadi hakim. Bahkan Hanifah rela masuk penjara karena menolak jadi hakim. Selesai menjalani hukuman penjara, Hanifah dibujuk lagi untuk menjadi hakim, lagi-lagi menolak. Hingga ia kembali mendekam di penjara. “Itulah beratnya beban menjadi seorang hakim,” ujar Anwar.
Lebih lanjut, Anwar mengingatkan para hakim MK maupun pegawai MK agar mempersiapkan sebaik-baiknya untuk menangani sidang perselisihan hasil Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. Pasca lebaran, tepatnya pada Jumat 14 Juni 2019, MK akan menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Presiden. Dalam hal ini, Pasangan Calon Nomor Urut 2 Prabowo-Sandi selaku penggugat terhadap Pasangan Calon Nomor Urut 1 Jokowi-Maruf.
Sementara itu Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar hadir dalam Halalbihalal dengan memberikan tausiah seputar silaturahim. “Silaturahim itu berasal dari dua kata yaitu sila dan rahim. Sila yang bisa dihubungkan dengan shalat, shalawat sebagai satu komponen. Sedangkan rahim disebutkan dalam hadist, bahwa kalau seluruh ayat-ayat Al Qur’an dipadatkan, maka pemadatannya terletak dalam Surah Al-Fatihah sebagai induknya nama-nama Allah, induknya sifat-sifat Allah. Surah Al-Fatihah juga disebut sebagai induknya Al Qur’an serta induknya kitab-kitab suci,” ungkap Nasruddin.
Bicara silaturahim, kata Nasaruddin, ada tiga ukhuwah, yakni Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sebangsa) Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Namun ada juga ukhuwah yang lebih penting dan disebutkan dalam Al-Quran yaitu Ukhuwah Makhlukiyah, persaudaraan sesama mahluk.
“Misalnya ada riwayat saat Rasulullah menolong seekor kijang melepaskan diri dari ikatan tali di leher. Rasulullah yang mengerti bahasa binatang, melakukan hal ini karena permintaan kijang yang ingin memberikan makan anak-anaknya. Alhasil setelah kijang itu memberikan makan anak-anaknya, ia meminta kembali Rasulullah untuk mengikat lehernya. Tapi Rasulullah menolak permintaan kijang. Tujuannya untuk membiarkan kijang itu membesarkan anak-anaknya,” papar Nasaruddin. (Nano Tresna Arfana/LA)