SURABAYA (SINDO) â Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim akan digelar dua putaran.Kemungkinan ini sedang dipikirkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jatim.
Wacana ini munculnya terkait dengan prediksi pilgub akan diikuti minimal lima pasang kandidat. Apalagi dalam revisi UU 32/2004 tentang Pemilihan Kepala Daerah,disyaratkan tiap calon harus mengantongi 30% suara.Jadi,semakin tinggi persentase suara,semakin tinggi pula kemungkinan digelarnya putaran kedua. âKita sudah memprediksi itu (putaran kedua) dan meminta KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Jatim segera mengirimkan draf anggaran untuk putaran kedua.
Kalau bisa dalam minggu ini juga,âkata Wakil Ketua Desk Pilkada Pemprov Jatim Chusnul Arifien Damuri kemarin. Hingga kini, Chusnul belum bisa menyebutkan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk putaran kedua. Ia hanya mengira-ngira anggaran putaran kedua di angka Rp150 miliar atau sebesar 30% dari anggaran pilgub putaran pertama.
Anggaran tersebut, di dalamnya termasuk pula dana keamanan serta kebutuhan untuk kabupaten/kota. Setelah menerima draf dari KPUD, selanjutnya Desk Pilkada akan menyerahkan ke DPRD Jatim untuk dibahas.âSoal dananya nanti dari mana, terserah DPRD Jatim,âcetus Chusnul.
Seperti diketahui, sejauh ini Pilgub Jatim sudah memunculkan enam cagub,yakni Soenarjo-Ali Maschan,Soekarwo- Saifullah Yusuf,Sutjipto-Ridwan Hisjam,Achmady, Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono,serta Djoko Subroto. Anggota KPUD Jatim Arief Budiman menilai,dari enam kandidat di atas, paling masuk akal pilgub akan memunculkan lima pasang calon.
âJadi prediksi saya nanti ada lima pasang calon.Tetapi ini tetap berpotensi pilgub digelar dua putaran.Jadi kita akan membuat beberapa persiapan, termasuk pengajuan anggaran lagi untuk menghadapi kemungkinan putaran kedua,âkata Arief Budiman. Kapan putaran kedua digelar? Aturannya, sebut Arief, putaran kedua dihelat tiga bulan setelah putaran pertama. Besaran anggaran putaran kedua hampir sama dengan yang disebutkan Chusnul Arifien yakni sekitar 30% dari anggaran putaran pertama.
âTapi sejauh ini KPUD belum membuat draf pengajuan anggaran untuk putaran kedua.Itu kita lakukan nanti karena hanya butuh menyesuaikan item per item dengan putaran pertama.Tak banyak perbedaan,âtandas Arief Budiman. Sementara menghadapi Pilgub Jatim 2008,Desk Pilkada Jatim akan membuat quick count(penghitungan cepat). Tapi sayang, penghitungan cepat ini tidak untuk kebutuhan publik,melainkan hanya internal Pemprov. Salah satunya sebagai acuan pelaporan gubernur ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Achmady Siap Mundur
Achmady siap meninggalkan jabatannya sebagai Bupati Mojokerto. Niat itu disampaikan dalam rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati tahun 2007, kemarin.
Di hadapan peserta rapat,Cagub PKB itu mengaku secepatnya akan menanggalkan jabatannya. ââTerkait pencalonan saya di pilgub, saya siap mengundurkan diri, kalau aturan yang ada memang mengharuskan seperti itu,âkata Achmady yang disambut tepuk tangan para peserta rapat. Sebelumnya, sejumlah LSM dan beberapa fraksi di DPRD Kab Mojokerto telah mendesak Achmady segera mundur dari jabatannya. Sebab dikhawatirkan posisi Achmady akan mengganggu konsentrasi pembangunan Mojokerto.
Wakil Ketua FKB DPRD Kabupaten Mojokerto H Yazid Qohar mengatakan, sesuai aturan yang ada,Wakil Bupati H Suwandi,secara otomatis akan menjadi bupati yang akan ditetapkan oleh DPRD. ââPak Achmady yang baru menjalani jabatannya selama 2,5 tahun itu, akan digantikan oleh Pak Suwandi,â kataYazid. Sementara itu,sesuai amanat UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi, karena masa jabatannya lebih dari 16 bulan, maka jabatan wakil bupati harus diisi.
Namun, siapa yang akan menjadi wakil bupati tersebut, tergantung usulan bupati dan nantinya akan ditetapkan oleh Dewan. Menurut Yazid,karena pasangan Achmady-Suwandi (Sowan) dulu diusung oleh PKB,Golkar,dan PDIP,maka partai pengusunglah yang paling berhak untuk menetapkan siapa yang akan menjadi wakil bupati.
Informasi yang beredar, para anggota Dewan yang memiliki kans besar untuk mendampingi Suwandi adalah Wakil Ketua DPRD H Wahyudi Ismanto dari Fraksi PDIP dan Ketua Fraksi Golkar Hj Ani Mahmunah. Sedangkan calon dari FKB, hingga kini masih belum ada yang muncul.
Gus Ipul Kumpulkan âTeman Lamaâ
Calon Wakil Gubernur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terus melakukan safari politik untuk menggalang dukungan pilgub.Kemarin,dia mengumpulkan sejumlah alumni Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar,Jombang.
Gus Ipul yang datang ke ponpes seorang diri ini sengaja datang untuk menyosialisasikan pencalonannya dalam pilgub kepada segenap alumni MI di ponpes tersebut. Namun,ia membantah jika kehadirannya di tempat ia belajar waktu kecil itu sebagai kampanye. ââSaya hanya menyosialisasikan pencalonan saja. Toh di sekolah MI ini, dulu saya pernah belajar.
Tapi kalau nantinya ada yang mencoblos saya, ya syukur,ââ kelakar Gus Ipul, calon wakil gubernur yang diusung PAN dan Partai Demokrat itu. Di hadapan ratusan alumni MI Mambaul Maarif,Ipul sempat membagikan kalender yang bergambar Soekarwo- Saifullah Yusuf (KarSa). Selain itu,ia juga sempat memutar video yang berisi kiprahnya selama ini.Kontan saja,sejumlah teman-teman Gus Ipul saat sekolah dulu, terlihat bangga dengan murid yang dianggap sukses ini.
ââWajar saja kalau saya minta dukungan ke sini. Selain saya alumni ponpes ini,makam ayah saya juga di sini,ââ katanya. Dia juga mengaku telah banyak mendapatkan restu dari beberapa kiai di Jatim. Dia menyebut, sejumlah kiai di ponpes Pasuruan, Bondowoso, Lirboyo Kediri telah menjatuhkan dukungan kepada dirinya. Begitu juga dengan sejumlah kiai di Jombang.
ââKarena memang keluarga saya juga di Jombang dan dari turunan kiai pula,ââ katanya tanpa menyebut kiai ponpes Jombang mana yang telah memberi dukungan kepadanya. Sementara menyikapi banyaknya kader NU yang turut bersaing dalam bursa pilgub nanti,Ipul mengaku tak menjadikan masalah. Menurutnya, semua kader NU yang bersaing memiliki basis dukungan yang berbeda. ââKhofifah dan kader NU lainnya bagi saya bukan saingan.Toh, kita sama-sama kader NU,ââ katanya lagi.
Plh Ketua PWNU Ditentukan 12 April
Jajaran Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim akan menentukan pengganti Ketua PWNU Jatim Ali Maschan Moesa, 12 April mendatang.Keputusan ini adalah hasil rapat Syuriah yang digelar di kantor PWNU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Timur kemarin.
Pengganti posisi Ali Maschan Moesa nantinya berstatus Plh (pelaksana tugas harian) yang bertugas hingga Konferensi Wilayah (Konferwil) NU selanjutnya.Pemilihan Plh sendiri akan dilakukan dalam rapat bersama antara Syuriah maupun Tanfidziyah. Siapa kandidat terkuat? Beberapa nama muncul ke permukaan,di antaranya KH Mutawakkil Alallah, KH Nuruddin A Rahman,dan KH Ali Masyhuri.
âDalam rapat nanti ditentukan satu nama, selanjutnya dibawa ke rapat pleno untuk disosialisasikan. Setelah itu dikenalkan ke cabang,â kata Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim Abdurrahman Navis. Menurutnya pemilihan Plh Ketua PWNU Jatim tidak harus diambilkan dari wakilnya.
Tapi Plh juga bisa diambilkan dari Syuriah, sesuai kesepakatan dalam rapat. Walaupun Plh berwenang menjalankan tugas harian Ketua PWNU,namun untuk kebijakan strategis tetap dalam kendali Syuriah. Sekaligus dalam rapat kemarin, lanjut Navis, dibahas maraknya pemberitaan tentang pertentangan antara Syuriah dan Ali Maschan. Ia menegaskan bahwa fenomena yang terjadi di PWNU bukanlah pertentangan antara Ali Maschan (Ketua Tanfidziyah) dengan jajaran Syuriah.
âJuga bukan persoalan pencalonan Ali Maschan ke Pemilihan Gubernur (Pilgub). Tapi aturan organisasi sesuai kontrak jamâiyah,yakni Ketua PWNU harus mengundurkan diri jika maju ke Pemilihan Gubernur. Jadi bukan pertentangan antara Tanfidz dengan Syuriah,â tegas Navis.
Sekaligus pihaknya membuka kartu soal manipulasi yang dilakukan Ali Maschan untuk menggugurkan kontrak jamâiyah. Menurutnya, Ali Maschan mengumpulkan cabang bukan di forum resmi,namun di sebuah rumah makan. Selanjutnya Ali Maschan meminta tanda tangan kehadiran sekaligus memohon izin ikut gelaran Pilgub Jatim 2008.
âJadi itulah yang diklaim Ali Maschan sebagai dukungan untuk menggagalkan kontrak jamâiyah. Padahal yang diundang waktu itu belum tentu atas nama cabang (PCNU),âbeber Navis. Sebelumnya Rois Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akyar menuding Ali Maschan melakukan kecurangan dengan memanipulasi tanda tangan PCNU untuk menggugurkan kontrak jamâiyah.Belakangan Syuriah sendiri mengklaim PCNU di 11 koordinator wilayah (korwil) mendukung langkah Syuriah meminta Ali Maschan Mundur.
Ali Maschan sendiri tetap dengan pendiriannya untuk tidak banyak berkomentar. âKita ambil saja hikmah dari semua ini.Saya sudah terlalu banyak komentar, jadi untuk sekarang saya pilih tidak komentar,â kata calon wakil gubernur yang mendampingi Soenarjo ini. Sementara itu, cagub pasanganAli Maschan,Soenarjo, optimistis konflik yang terjadi antara Ali Machan dan Syuriah PWNU Jatim tidak akan membuat dukungan masyarakat terhadapnya merosot. Menurutnya, dirinya dengan cawagubnya memiliki kelemahan dan kelebihan.
Dan kondisi itu bisa ditutupi satu sama lain. âTren politik selalu naik turun. Kadang naik kadang turun, tapi sekarang kan masih jauh.Lihat saja nanti,â ujarnya, saat berada di Pendapa Kabupaten Malang kemarin. (kukuh setyawan/ tritus julan/zia ulhaq)
Sumber www.seputar-indonesia.com
Foto http://www.acehinstitute.org/opini_rizwan_ali_strategi_pilkada.htm