Mahkamah Konstitusi (MK) melakukan kunjungan media ke Trans Group, Senin (10/12). Kegiatan rutin ini dilakukan untuk mempererat hubungan MK dengan pers yang ada di Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, Ketua MK Anwar Usman hadir didampingi oleh Sekjen MK M. Guntur Hamzah, Panitera Muda MK Muhidin, Kepala Biro Humas dan Protokol Rubiyo, Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri MK Fajar Laksono, serta Kasubag Humas MK Yossy Adriva.
Anwar berharap pertemuan tersebut dapat meningkatkan hubungan MK dan pers sehingga dapat dicapai titik temu untuk bisa saling mengisi satu sama lain. Ia juga berharap agar MK mendapat masukan sehingga bisa bergerak ke arah yang lebih baik.
Selain itu, Anwar menyebut pers memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab pers menjalankan perannya untuk menginformasikan dan menyebarkan informasi ke khalayak sehingga penting bagi MK untuk bersinergi dengan media.
"MK tidak mungkin menyiarkan dirinya sendiri. Bagaimanapun tetap ada andil pers membantu menginfokan lembaga ini ke publik. Jadi, MK tidak akan menjadi apa apa tanpa bantuan dari media,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Anwar pun menjelaskan sedikit terkait peran dan fungsi MK dalam kehidupan bernegara. MK, katanya, memiliki empat kewenangan dan satu kewajiban berdasar UUD 1945. “Kewenangan MK, yaitu menguji undang-undang terhadap UUD 1945, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan hasil pemilihan umum. Sementara kewajiban MK adalah membuat putusan terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan presiden dan/atau wakil presiden,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Sekjen MK M. Guntur Hamzah kunjungan dilakukan sebagai ajang silaturahmi. MK mencoba mendengar dan mendapat masukan dari pers sebab ini penting agar MK semakin baik di masa depan. Caranya dengan memperbaiki hal hal yang selama ini masih perlu diperbaiki. "Jadi kami ingin mendengar dari kacamata media. Apa masukan dan kritik konstruktif yang ingin ditujukan ke MK," jelasnya. Apalagi, lanjut dia, MK menghadapi momen sengketa pilpres dan pileg yang dilaksanakan serentak pada 2019.
Sejauh ini, kata Anwar, MK juga berusaha untuk melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya media sebagai rekan kerja MK. Dia menyebut adanya bimbingan teknis (Bimtek) yang diselenggarakan untuk menghadapi momen pilpres dan pileg. “Dalam acara tersebut akan dilakukan pelatihan dan sosialisasi terkait seluk-beluk pileg dan pilpres. Ini dilakukan agar teman-teman media semakin siap saat meliput momen tersebut,” ujarnya.
Sebelum menutup perbincangan, Guntur menegaskan MK berupaya menjadi lembaga yang transparan dan akuntabel. Ibaratnya seperti akuarium bening yang dapat dilihat oleh siapapun. Semuanya dibuat terbuka agar publik dapat mengawasi MK bekerja.
Sementara Direktur CNN Indonesia Alfito Deannova, bagian dari Trans Group, bertterimakasih atas kunjungan yang dilakukan MK. Hal ini merupakan momen berharga yang tak boleh dilewatkan begitu saja sebab dapat menjadi peluang saling bertukar pikiran dan saling memberi masukan. Harapannya, sinergisitas dapat dicapai antar sesama.
Alfito menjelaskan Trans Group layaknya supermarket yang memiliki beraneka ragam produk berita mulai dari TV dan media online. “Ada TransTV dan Trans 7 untuk media televisi. Sementara media online terdapat detik, CNN, dan CNBC,” jelasnya.
Prinsip ini, ujar Alfito, diterapkan untuk memenuhi seluruh segmen di publik. Sebab setiap lini media tulis maupun televisi memiliki pasarnya masing-masing. Pihaknya menjadi semacam ekosistem media yang menyediakan segalanya.
Alfito menyatakan sekarang masuk dalam era digital. Pihaknya pun turut menggarap media sosial sebagai potensi yang tak dapat dilewatkan begitu saja. “Kami juga merambah youtube. Sehingga produk berita dan media kami konversi juga ke dalam format tersebut,” jelasnya.
Di akhir perbincangan, Alfito berharap ada kerja sama yang dapat digagas kedua pihak. Sehingga hubungan MK dan Trans Group bisa semakin erat dan saling menguntungkan. Agenda pun ditutup dengan pertukaran cinderamata antar MK dan Trans Group. (Arif Satriantoro/LA)