MKRI Optimis Jadi Rujukan Penegak Konstitusi dalam Kemajemukan Bangsa
Jumat, 12 Oktober 2018
| 14:59 WIB
Sekjen MK M Guntur Hamzah membuka Recharging Program 2018 di Denhaag, pada Senin (8/10), Foto Humas.
Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi M. Guntur Hamzah menyatakan optimis MKRI mampu menjadi tuan rumah berbagai kegiatan internasional, sekaligus menjadi rujukan bagi dunia internasional sebagai penegak konstitusi dan hukum yang demokratis dalam kemajemukan bangsa dengan semakin luasnya pengalaman internasional para pegawai MKRI. Salah satu cara memperluas pengalaman tersebut dengan adanya Recharging Program dengan The Hague University. Hal ini disampaikan Guntur dalam pembukaan Recharging Program 2018 di Denhaag, pada Senin (8/10) malam.
Dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Board of Director The Hague University Leonard Geluk tersebut, Guntur menjelaskan bahwa dari semua kewenangan MKRI, jumlah kasus tertinggi kedua yang diputuskan merupakan kewenangan terkait sengketa hasil pemilihan umum, khususnya sengketa hasil pemilihan kepala daerah. MKRI telah menangani perkara sengketa hasil pemilihan kepala daerah sejak 2008 hingga 2014, kemudian sengketa hasil pemilihan kepada daerah serentak pada 2015, 2017 dan 2018 dengan jumlah perkara masing-masing yang sangat tinggi. Kewenangan MKRI tidak hanya sebatas hasil dari pemilu, namun juga pengujian undang-undang atau judicial review.
Guntur menyebut kewenangan terkait penanganan perkara pemilu menjadikan MKRI sebagai pusat perhatian publik karena sifat dari kasus-kasus ini sangat erat dengan isu-isu politik, hak asasi manusia, dan sistem pemerintahan. Oleh karenanya, maka dibutuhkan pegawai berlatar belakang ilmu hukum yang memiliki pemahaman dan keterampilan yang unggul dan global dalam memberikan dukungan kepada para Hakim Konstitusi. Untuk itulah, Recharging Program menjadi salah satu program unggulan untuk meningkatkan kompetensi pegawai-pegawai tersebut.
Acara tersebut ditutup oleh J. Voerhoeve, mantan menteri hukum dan menteri pertahanan Belanda yang saat ini menjabat sebagai Anggota Senat Tinggi Kerajaan Belanda. Recharging program di The Hague University akan diselenggarakan hingga 15 Desember 2018 mendatang. (Heru S./LA)