Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman memberikan orasi ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka STKIP Bima Wisuda Sarjana XXIX, di Halaman Kampus STKIP Bima, Sabtu, (15/9). Dalam orasinya, Anwar menyampaikan mengenai pentingnya para alumni untuk berkiprah dan mengabdi bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. “Perlu saya ingatkan bahwa kelulusan pada hari ini merupakan langkah awal bagi saudara dan saudari untuk berkiprah dan mengabdi bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Pentingnya pengabdian kepada bangsa dan negara sangat disadari Anwar. Pasalnya, para alumni ini akan berkontribusi tidak hanya pada kancah nasional tetapi juga pada kancah global. “Hal tersebut penting saya ingatkan khususnya bagi para alumni, karena saat ini kehidupan global tak dapat melepaskan diri dari kapitalisme dan liberalisme yang menguasai mayoritas negara di dunia termasuk di negara-negara berpenduduk muslim,” tegasnya.
Lebih lanjut, Anwar juga menyatakan alumnus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan tak mesti harus terfokus menjadi pendidik di satuan pendidikan, namun juga harus bisa menguasai soft skill bekerja dalam sektor lain seperti perbankan maupun bidang lainnya. Apalagi sudah banyak alumnus yang sukses menjadi aparatur pemerintahan seperti Sekretaris Desa maupun aparatur pemerintah lain.
Anwar mengatakan, arah pengembangan STKIP Bima juga diarahkan untuk menjawab tantangan global dan tantangan menghadapi era digitalisasi karena semua masyarakat berkiblat pada informasi komunikasi dan teknologi. Setahun terakhir kampus setempat mampu menghadirkan beberapa percepatan dan pembenahan seperti status akreditasi seluruh program studi dan kelembagaan.
Menyikapi perkembangan ilmu dan teknologi harus secara Arif dan bijaksana, ilmu dan teknologi merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dielakan. Anwar menambahkan, yang dibutuhkan negara saat ini adalah sarjana yang memiliki karakter karena banyak yang menyandang gelar sarjana namun tidak mampu berkontribusi bagi kemajuan negaranya. “Mencapai suatu jenjang pendidikan baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana bukan hanya merupakan proses akademik untuk mendapatkan selembar ijazah semata dan bukan pula hanya sekedar berpikir untuk kita mendapatkan pekerjaan tertentu atau untuk peningkatan status demi sebuah imbalan yang bersifat materiil,” kata Anwar. (Bayu/LA)