Pegawai dan karyawan di lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati 110 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, Senin (21/5).
Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi MK Mulyono selaku pemimpin upacara menyampaikan pidato Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara terkait SDM Unggul dan peluang era digital. Hal ini merupakan tantangan untuk mewujudkan kebangkitan nasional di era kekinian. Mulyono menyebut era digital saat ini membutuhkan SDM unggul agar Indonesia dapat memenangkan persaingan di tingkat global. “Saat ini digitalisasi di segala lini kehidupan telah terjadi. Kita semua mesti siap dalam menjawab tantangan ini,” jelasnya.
Mulyono menyatakan era digital merupakan peluang yang tidak bisa dilewatkan agar masyatrakat bersama Pemerintah dapat meningkatkan kapasitas SDM sehingga nanti dapat merebut sektor ekonomi di bidang digital. Ia melanjutkan agar Indonesia dapat berperan sebagai pemain ekonomi digital dunia. Jadi, bukan sebatas menjadi pengguna saja. “Beberapa anak muda Indonesia telah menjadi contoh kesuksesan. Dimana menjadi pegiat aplikasi maupun penyedia creative content,” jelasnya.
Di sisi lain, Mulyono menyebut dunia digital dapat berperan sebagai instrumen pendorong budi pekerti dapat menumbuhkan nilai-nilai positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Dunia digital, lanjutnya, jangan sampai dipenuhi anasir-anasir negatif yang dapat merusak kepribadian anak bangsa.
Mulyono pun tak lupa menyinggung bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia. Hal tersebut terjadi di tahun 2028-2031. Pada momen tersebut, kata dia, penduduk usia produktif akan lebih banyak dibanding usia tua. Kondisi demikian mensyaratkan SDM yang berkwalitas juga kompeten. “SDM unggul akan berkorelasi positif pada bangsa. Dimana ini prasyarat untuk menjayakan Indonesia di masa depan. Jangan sampai peluang bonus demografi dilewatkan begitu saja. Karena ini peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara besar,” tuturnya.
Di akhir pidato, Mulyono menyinggung terkait persatuan bangsa yang tidak boleh dilupakan sesuai pesan founding father Soekarno, yakni Indonesia mesti memupuk persatuan agar dapat menjadi negara besar. (ARS/LA)