Ibu kita Kartini, Putri sejati, Putri Indonesia, Harum namanya. Demikian kumandang alunan lirik lagu Ibu Kartini yang dinyanyikan seluruh pegawai dan karyawan di lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi di Lobi Ruang Sidang MK dalam rangka Peringatan Hari Kartini 2018 pada Senin (23/4).
Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan Kurniasih Panti Rahayu yang menjadi pembina upacara saat membacakan amanatnya menyampaikan, pemaknaan hari Kartini tak sekadar seremoni mengenakan pakaian adat, namun rasa syukur bagi kaum perempuan. Karena perempuan saat ini, telah mampu berdiri bersama-sama kaum laki-laki dalam berbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, sosial, hukum, dan politik. Di MK khususnya, perjuangan Kartini terlihat dari peran perempuan yang secara bersama-sama dengan kaum laki-laki bahu-membahu memajukan lembaga peradilan yang memiliki peran penting dalam arah perjalanan bangsa di masa kini dan masa depan.
Semangat kesetaraan yang diusung Kartini diharapkan tetap hidup dengan samanya kedudukan perempuan dalam memperjuangkan hak konstitusionalnyayang telah dijamin UUD 1945 untuk membangun ibu pertiwi. Ditambahkan Rahayu, perempuan MK tidak hanya menampilkan hasil karya dan cipta kaumnya saat Hari Peringatan Kartini, namun lebih daripada itu. “Setiap hari dan masa, perempuan MK harus tetap berjuang dengan berkarya sebagai bangsa yang harum namanya,” tegas Rahayu.
Seminar Nasional
Sebelumnya, pada peringatan hari Kartini yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), salah seorang staf Mahkamah Konstitusi yang menghadiri acara tersebut, Kin Isura Ginting menerima penghargaan sebagai juara pertama dalam penilaian busana nusantara.(Sri Pujianti/LA)