Kepala Biro Humas MK Rubiyo secara resmi menutup rangkaian Kursus Singkat Internasional Mahkamah Konstitusi bagi Perwakilan Mahkamah Konstitusi Negara-negara di Asia" di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Jumat (17/11). Kursus singkat yang diikuti oleh peserta dari 13 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar, Korea Selatan, Mongolia, Afganistan, Kirgistan, Kazakhstan, Pakistan, Tajikistan, dan Azerbaijan telah berlangsung dengan lancar dan baik. Acara ini pun dihadiri oleh Wakil Ketua Panitera Mahkamah Federal Malaysia Aslam Zainuddin dan Kepala Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi MK Budi Achmad Djohari.
"Dengan mengucap Alhamdulillah, saya nyatakan kegiatan Kursus Singkat Internasional ditutup," ucap Rubiyo yang disampaikan di hadapan 20 peserta yang hadir di Grand Ballroom Ayana Midplaza.
Melalui pemaparan singkat, Rubiyo menyampaikan harapan atas kegiatan yang telah berlangsung sejak 13 - 17 November 2017 ini. "Dalam beberapa hari terakhir, para peserta Kursus Singkat Internasional ini telah berbagi gagasan dan praktik terbaik dengan peserta dari negara-negara Asia lainnya. Saya berharap semua pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama kegiatan ini dapat bermanfaat, baik untuk pengembangan diri maupun kelembagaan atau organisasi di negara masing-masing peserta," harap Rubiyo.
Selain itu, Rubiyo ingin kembali mengingatkan bahwa sesuai dengan Rapat Dewan Anggota di Bali tahun lalu, diputuskan Indonesia menjadi Sekretariat AACC untuk Perencanaan dan Koordinasi, Korea untuk Sekretariat Penelitian dan Pengembangan, dan Turki untuk Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Diharapkan semua sekretariat dapat menyinkronkan persepsi dan langkah bersama guna memperkuat semua kegiatan dan program yang akan dilakukan oleh AACC dan negara-negara anggota.
Pada pertemuan awal antara Petugas Penghubung yang telah digelar Jumat siang di Ruang Jasmine Hotel Ayana Midplaza, diharapkan dapat dijadikan pintu pembuka untuk memudahkan koordinasi lebih lanjut antarnegara Anggota AACC, khususnya dengan Liaison Officers of the Permanent Secretariats.
\"Dibutuhkan komunikasi dan koordinasi yang baik yang menjadi kunci utama yang harus dimiliki oleh empat negara. Untuk itu, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia sangat berkomitmen untuk selalu mendukung dan membantu Malaysia dan negara anggota AACC lainnya bila diperlukan," pesan Rubiyo.
Setelah lima hari mendapatkan pembekalan materi dari beberapa ahli konstitusi Indonesia, seperti Hakim Konstitusi I Dewa Gede Paguna, Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqqie, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, dan Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif, Mantan Hakim Konstitusi Maruarar Siahaan, dan Kepala Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi MK Budi Achmad Djohari, kedua puluh peserta disuguhi makan malam dengan diiringi lantunan suara merdu Teddy Adhitya, yang merupakan seorang penyanyi pendatang baru terbaik Anugerah Musik Indonesia 2017. Kemudian acara disudahi dengan pemberian sertifikat kepada seluruh peserta kursus singkat dan penyampaian kesan pesan dari perwakilan peserta dari Malaysia, Mongolia, dan Indonesia. (Sri Pujianti/LA)