Sebanyak sembilan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) Berprestasi Tingkat Nasional 2017 terpilih menjadi Pemenang Anugerah Konstitusi dari 32 finalis yang berkompetisi. Pengumuman Pemenang Anugerah Konstitusi Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) Berprestasi Tingkat Nasional 2017 digelar di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi (Pusdik), Cisarua, Bogor, pada Jumat (10/11).
Para pemenang Kategori SD/MI, yakni Dian Perdana Sulistya Rosid dari SDN 02 Tarubatang Boyolali, Khafiq Andri Prasetyo dari SDN Dadapayam 02 Suruh Semarang, Supriyadi dari MI Muhammadiyah Karanganyar. Sementara dari Kategori SMP/MTS, yakni Ani Susilawati dari MTSN 4 Gunungkidul DIY, Winarni dari SMPN 189 Jakarta, Desi Kristianti dari SMPN 14 Tasikmalaya. Sedangkan dari Kategori SMA/SMK/MAN, Wagimin dari SMKN 8 Surakarta, Masifa dari SMAN 1 Gerokgak Buleleng, Hartiningsih MAN 1 Kota Yogyakarta. Pengumuman para pemenang ini langsung disampaikan oleh Ketua MK Arief Hidayat, Wakil Ketua MK Anwar Usman, Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams, serta Sekretariat Jenderal MK M. Guntur Hamzah.
Dalam sambutannya, Ketua MK Arief Hidayat menekankan pentingnya Anugerah Konstitusi bagi Guru PKn Berprestasi sebagai wujud kontribusi serta apresiasi MK terhadap guru, utamanya Guru PKn, yang merupakan pilar pokok dunia pendidikan, terlebih bagi Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi. Arief juga menegaskan, pemberian Anugerah Konstitusi ini juga sebagai penghormatan atas semangat dan kerja keras, integritas, dedikasi, dan loyalitas, serta prestasi para Guru PKn yang mengabdi di tempat tugas masing-masing di seluruh wilayah Nusantara.
Lebih lanjut, Arief menyatakan bahwa mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diperlukan kreativitas dan inovasi dalam metode pembelajarannya agar standar kompetensinya tercapai. “Pendidikan Kewarganegaraan menekankan pada upaya menuntun peserta didik untuk memiliki watak dan karakter serta perilaku yang mencerminkan sikap original bangsa Indonesia yang berketuhanan, berperikemanusiaan, nasionalis, demokratis, dan berkeadilan,” tuturnya di hadapan para finalis.
Di akhir sambutannya, Arief berpesan agar para Guru PKn bahu-membahu bekerja, berkarya, dan mengabdi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peran serta profesi masing-masing. “Mari kita bersama membuktikan dan menunjukkan bangsa Indonesia adalah bangsa dengan peradaban tinggi dalam berkonstitusi,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MK M. Guntur Hamzah melaporkan proses pelaksanaan Anugerah Konstitusi 2017 bagi Guru PKn Berprestasi Tingkat Nasional yang merupakan kegiatan tahunan Mahkamah Konstitusi. Kegiatan Anugerah Konstitusi 2017 bagi Guru PKn Berprestasi Tingkat Nasional dilaksanakan melalui seleksi tingkat Provinsi, Seleksi Tingkat Kementerian dan Seleksi Babak Akhir.
“Malam ini akan kita saksikan bersama Puncak Anugerah Konstitusi 2017 yang merupakan hasil seleksi dari rangkaian penilaian mulai ujian tulis, interview dan penampilan para finalis pada Puncak Anugerah ini. Finalis pada tahun ini berjumlah 32 orang yang merupakan perwakilan terbaik dari masing-masing jenjang pendidikan,” jelas Guntur. (Bayu Wicaksono)