Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas Saldi Isra secara resmi menjabat sebagai Hakim Konstitusi setelah mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Joko Widodo, Selasa (11/4) di Istana Negara, Jakarta. Pengucapan sumpah tersebut turut disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, seluruh Hakim Konstitusi, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, dan pimpinan lembaga negara.
Penetapan Saldi Isra sebagai Hakim Konstitusi tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 40P Tahun 2017 tentang Pengangkatan Hakim Mahkamah Konstitusi yang diajukan oleh Presiden. “Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai hakim Mahkamah Konstitusi, memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-udangan dengan selurus-lurusnya menurut UUD 1945 serta berbakti bagi nusa dan bangsa,” ujar Saldi dalam sumpahnya di hadapan Presiden.
Dalam wawancara setelah resmi menjabat sebagai Hakim Konstitusi, Saldi mengatakan hakim hanya salah satu komponen dari lembaga peradilan. Kendati demikian, dirinya akan berusaha membangkitkan semangat baru untuk memulihkan MK kepada posisinya yang dulu pernah dicapai. “Saya harapkan menjelang pemilu 2019 tingkat kepercayaan publik bisa pulih seperti sediakala kepada Mahkamah Konstitusi,” tegasnya.
Keluarga Petani
Saldi Isra terpilih menjadi Hakim Konstitusi setelah melalui seleksi yang ketat bersama 45 orang calon hakim konstitusi lainnya. Saldi bukan sosok yang baru bagi MK. selain sering memberikan keterangan sebagai ahli, pria kelahiran Paninggahan, Solok, Sumatera Barat pada 20 Agustus 1968 itu juga sering terlibat dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan MK. Saldi tercatat pernah menjadi Ketua Dewan Juri Tetap Kompetisi Debat Konstitusi dan Anggota Dewan Juri Anugerah Konstitusi, yang rutin diadakan MK sejak 2008.
Selain dikenal sebagai pakar Hukum Tata Negara, Saldi juga dikenal sebagai pegiat anti korupsi. Ayah dari tiga orang anak itu juga dikenal memiliki perhatian terhadap hak ulayat masyarakat hukum adat. Hal tersebut dipengaruhi oleh latar belakangnya yang berasal dari masyarakat dengan kultur adat budaya yang kuat, serta latar belakangnya yang berasal dari keluarga petani.
(ilham/lul)