Sebanyak 75 mahasiswa Sekolah Vokasi Program Studi Diploma Kearsipan, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengunjungi Pusat Sejarah dan Konstitusi (Puskon) Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (20/9). Kunjungan mahasiswa berjaket almamater coklat tersebut bertujuan untuk memperdalam ilmu tata kelola arsip. Hal tersebut dikemukakan dosen pembimbing D3 Jurusan Arsip, Yulianto Ibrahim.
Ditemui saat mengunjungi Puskon MK bersama mahasiswanya, Yulianto menjelaskan kegiatan tersebut merupakan bentuk studi lapangan bagi para mahasiswa. Selama ini, lanjut Yulianto, para mahasiswa hanya memperoleh ilmu di kampus. Sejalan dengan proporsi jenjang pendidikan D3 yang lebih banyak praktik, kunjungan ke Puskon MK dipercaya dapat menambah keterampilan mahasiswa di bidang kearsipan.
Selain itu, kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memperkaya pengalaman. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman nyata di lapangan atau dunia kerja kearsipan.
Dipilihnya Puskon MK sebagai lokasi studi lapangan disebabkan beberapa pertimbangan. Sebagai lembaga negara yang berwenang mengadilii berbagai perkara yang jumlahnya tidak sedikit, Yulianto melihat MK pasti memerlukan mekanisme pengarsipan berkas-berkas perkara yang baik. “Seperti kita ketahui tugas MK itu berkaitan dengan arsip. Setiap kasus harus didukung dengan arsip yang kredibel dan otentik. Oleh karena itu kami ingin mengetahui pengelolaan arsip tersebut di MK seperti apa,” jelas Yulianto.
Sembari memerhatikan berbagai slide dan tayangan di Puskon MK, Yulianto mengatakan kunjungan kali ini bukan kunjungan pertamanya ke MK. Tahun ini merupakan tahun kedua Yulianto membawa mahasiswa ke Puskon MK.
Setelah mengetahui keberadaan Puskon pada tahun lalu, Yulianto mengaku tertarik untuk mengajak mahasiswanya lagi. Sebab menurutnya, Puskon MK merupakan salah satu bentuk kegiatan kearsipan juga. (Yusti Nurul Agustin/lul)