Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) Arief Hidayat dan Presiden Dewan Konstitusi Republik Aljazair (DK Aljazair) Mourad Medelci sepakat untuk mewujudkan nota kesepahaman (memorandum of understanding-MoU) antara kedua lembaga yang telah ditandatangani di Jakarta pada Agustus 2015 lalu. Kesepakatan tersebut dikukuhkan saat pertemuan bilateral keduanya, Selasa (19/4) di Kantor DK Aljazair.
Kedua pimpinan lembaga pengawal konstitusi tersebut membicarakan secara mendalam kemungkinan-kemungkinan kerja sama untuk kemajuan kedua lembaga, khususnya pada bidang penelitian dan pengkajian, serta pertukaran informasi terkait putusan masing-masing lembaga.
Dalam kesempatan tersebut, Medelci pun menyatakan apresiasinya atas keberhasilan MKRI mengawal konstitusi, menjadi Presiden AACC, serta menjalin hubungan baik dengan MK dan lembaga sejenis, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.
“Saya berharap Dewan Konstitusi Republik Aljazair dapat meniru langkah MKRI karena masyarakat Aljazair memiliki beberapa kesamaan dengan masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Medelci juga membahas besarnya jasa Republik Indonesia terhadap Republik Aljazair melalui Konferensi Asia Afrika pada 1955. Dengan semangat yang sama seperti KAA 1955, Arief, didampingi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Aljazair, pun berharap agar hubungan baik antara MKRI dengan Dewan Konstitusi Aljazair dapat pula mempererat hubungan kedua negara.
Asosiasi MK Afrika
Di sela-sela kunjungan kerja ke Aljazair, Arief menyempatkan diri untuk mengunjungi Kantor Sekretariat Tetap Asosiasi MK Afrika (Conference of Constitutional Jurisdictions of Africa-CCJA). Kehadirannya diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Mousa Laraba. Dalam kesempatan tersebut, Arief meminta kesediaan Sekretariat Tetap CCJA untuk dapat berbagi informasi dengan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi yang sedang dalam penjajakan pembentukan Sekretariat Tetap Asosiasi MK Asia (AACC) di Jakarta.
Menanggapinya, Laraba menyanggupi permintaan tersebut, bahkan dirinya mengakui keberhasilan MKRI sebagai Presiden AACC dalam hal memajukan dan memperkuat AACC. “Presiden CCJA berharap agar kedua Asosiasi dapat menjajaki adanya kerjasama,” ujarnya.
Presiden CCJA melalui Sekretaris Jenderal-nya pun mengundang Arief sebagai Ketua MKRI, untuk dapat menghadiri Kongres Asosiasi MK Afrika di Cape Town, Afrika Selatan pada tahun 2017.
Melengkapi agenda kunjungan kerjanya di Aljazair, Arief juga menemui warga Indonesia di sana yang berjumlah lebih dari 60 orang di Wisma Duta Algiers. (immanuel/lul)