Untuk pertama kalinya lembaga negara Mahkamah Konstitusi (MK) melantik Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi PNS di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI (11/5).
84 orang dilantik langsung oleh Sekjen MKRI Janedjri M. Gaffar dengan disaksikan Ketua MK Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., Wakil Ketua MK Prof. Dr. M. Laica Marzuki S.H., dan para Hakim Konstitusi lainnya serta Panitera MKRI Drs. H. Ahmad Fadlil Sumadi, S.H., M.Hum
Dalam sambutannya seusai Sekjen MKRI menuntun pengucapan sumpah pegawai, Ketua MK Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa para pegawai yang telah dilantik saat ini memegang peranan penting ke depan, untuk membangun fondasi kinerja MK yang kokoh dan profesional. Mulai hari ini, para PNS memegang tanggung jawab yang lebih besar daripada warganegara biasa, jelasnya.
Jimly mencontohkan, ketika sebagai warganegara biasa, semua orang bebas mengemukakan pendapat, namun sesudah dilantik memegang jabatan tertentu, maka kebebasan itu mulai dibatasi. Sebelum menduduki suatu jabatan tertentu, status PNS saja sudah merupakan suatu jabatan yang membedakan hak dan kewajibannya dari warganegara biasa, lanjutnya.
Tutur Jimly, idealnya MK hanya perlu memiliki kurang lebih 200 orang pegawai saja. Dari kesemua itu, diharapkan nantinya semua pegawai menjadi orang yang berkualitas. Dalam strata pendidikan, Jimly berharap semua pegawai MK nantinya minimal lulusan S1. Bila semuanya telah menjadi pegawai yang berkualitas, maka nantinya para Hakim Konstitusi harus menyeduh teh sendiri. Bila para Hakim saja bisa, Sekjennya tentu juga bisa, canda Jimly.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Jimly berpesan kepada semua jajaran birokrat dan pegawai MKRI untuk senantiasa meningkatkan dan menjaga ritme kerja yang baik dan profesional, menciptakan kompetisi demi mendapatkan yang terbaik tanpa melupakan kerjasama yang apik, dan juga mewariskan sistem kerja yang positif ke generasi baru secara terus-menerus. Semoga Tuhan membimbing kita untuk mewujudkan kinerja yang berkualitas demi bangsa dan negara, ucap Jimly menutup sambutannya. (Wiwik Budi Wasito)