Mahkamah Konstitusi meraih dua penghargaan pada ajang Anugerah Media Humas 2015 yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/11) malam. Pada kegiatan yang menjadi bagian dari penyelenggaraan pertemuan tahunan Bakohumas 2015 tersebut, MK menerima penghargaan Terbaik I pada kategori cinderamata utama dan Terbaik II pada kategori penerbitan internal, yakni majalah KONSTITUSI.
Pelat perak dengan ukiran peta wilayah Indonesia menjadi cinderamata yang diberikan oleh MK Indonesia kepada para delegasi dari Mahkamah Konstitusi berbagai negara yang menjadi peserta International Symposium on Constitustional Complaint di Jakarta pada Agustus 2015 silam. Simposium itu sendiri diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan pertemuan anggota Asosiasi MK Se-Asia (AACC) yang mana MK Indonesia menjadi presiden asosiasi tersebut. Sementara majalah KONSTITUSI tidak sekadar media penerbitan internal (inhouse magazine) bagi kalangan pegawai MK, melainkan juga berfungsi sebagai media peningkatan pemahaman tentang Konstitusi dan hak konstitusional warga negara. Majalah KONSTITUSI berisi informasi seputar pelaksanaan kewenangan MK dan pengetahuan hukum lainnya yang disajikan dalam ulasan mendalam, menjadi salah satu rujukan berbagai kalangan, baik akademisi, praktisi hukum, penegak hukum, maupun masyarakat umum lainnya.
Selain dua penghargaan tersebut, Humas MK juga menjadi salah satu nominator pada kategori profil lembaga. Pada kategori ini, penghargaan terbaik diterima oleh Sekretariat Negara.
Berubah
Menteri Komunikasi dan Infromatika Rudiantara dalam sambutannya pada kegiatan tersebut menyampaikan, kemunculan fenomena media sosial sebagai imbas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah paradigma dalam memandang informasi dan media. Perkembangan teknologi informasi yang saat ini semakin cepat tersebut harus segera diantisipasi oleh humas pemerintahan dengan percepatan dinamika kehumasan pula. “Cara kita merespon dinamika tersebut menuntut humas supaya bisa berinteraksi dengan cepat terhadap dinamika perkembangan teknologi,” ujar Rudiantara.
Untuk itu, Rudiantara megingatkan para humas pemerintahan agar mulai memberikan perhatian yang lebih pada media-media nonkonvensional yang berbasis internet dan teknologi informasi sebagai sarana mendekatkan komunikasi lembaga dengan para pemangku kepentingan masing-masing. Menurut Rudiantara, informasi dan komunikasi yang kini semakin dekat dan mudah diakses oleh masyarakat harus mampu dioptimalkan oleh lembaga pemerintah untuk menyampaikan capaian kinerja pemerintah secara keseluruhan melalui kerja sama antarlembaga pemerintahan. “Sinergi antarlembaga pemerintahan harus terjalin dengan memanfaatkan perkembangan teknologi,” pungkasnya. (ArdliN)