MADRID – Mahkamah Konstitusi (MK) Spanyol memblokir upaya pemisahan Katalonia dari Spanyol dengan memutuskan untuk mendengar banding yang diajukan pemerintah Spanyol atas kasus tersebut. Alasannya pemerintah Spanyol ingin ada pendalaman terhadap potensi pemisahan diri.
“Ini adalah sebuah peringatan (kepada para pemimpin di Katalonia) bahwa jika mereka gagal untuk mematuhi suspensi, mereka akan dianggap telah melakukan pembangkangan,” demikian bunyi putusan MK yang bermarkas di Ibu Kota Madrid, Kamis (12/11).
Sebagian besar pucuk pimpinan di Catalonia, yang terpilih pada September 2015 lalu, memilih bersikap untuk mengabaikan putusan MK tersebut. Namun, belum diketahui pula sikap apa yang hendak mereka ambil.
Sebelumnya, pada pekan lalu parlemen wilayah Katalonia (DPRD) mengesahkan sebuah rencana untuk mendirikan sebuah negara republik dalam tempo 18 bulan. Katalonia adalah sebuah wilayah di timur laut Spanyol yang dipenuhi dengan kawasan industri dan selama ini berkontribusi sekitar seperlima terhadap perekonomian Spanyol.
“Kehendak rakyat Katalonia tidak bisa ditunda-tunda. Kami sudah berkomitmen untuk melanjutkan mandat demokrasi kami,” kata salah satu pemimpin gerakan kemerdekaan Katalonia, Oriol Junqueras, Kamis (12/11).
Keputusan MK juga segera ditentang oleh Neus Munte, Wakil Presiden pemerintah wilayah Katalonia. Dihadapan pers dia mengatakan pemerintah wilayah Katalonia tidak akan mundur setapak pun dari upaya memisahkan diri dari Spanyol meski pun MK telah mengambil keputusan. “Kami akan terus maju dengan seluruh resolusi yang sudah disetujui,” kata Munte.
Kecaman terhadap putusan MK disampaikan pula oleh Presiden Katalonia, Artur Mas, yang sangat kecewa dengan bunyi putusan yang jika mereka tidak mematuhi suspensi, mereka akan dituntut dengan tindak kejahatan ketidaktaatan. Padahal, dalam resolusi yang sudah disetujui para pemimpin separatis Katalonia, majelis regional diberi waktu selama 30 hari untuk membuat sistem jaminan sosial dan keuangan. Semua upaya itu terkait rencana untuk menyempurnakan kemerdekaan Katalonia yang akan dideklarasikan dalam 18 bulan ke depan.
Derasnya upaya memisahkan diri Catalonia dari Spanyol telah menjadi pukulan besar terhadap panggung politik Negeri Matador itu, yang pada Desember 2015 akan menyelenggarakan pemilu nasional. Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, yang berasal dari Peoples Party (PP), sebuah sayap tengah-kanan, menyerukan persatuan dan kesatuan bagi Spanyol.
Pada Rabu (11/11) lalu, Perdana Menteri Rajoy, mengatakan wilayah Katalonia tidak boleh berpisah dari Spanyol. Baginya, ini bukan sekadar reaksi terhadap gerakan DPRD Katalonia, melainkan soal upaya membela dan mempertahankan kesatuan negara.
“Mereka (DPRD Katalonia) sudah terang-terangan mengabaikan lembaga negara. Mereka telah pula mencoba membunuh demokrasi. Saya tidak akan membiarkan itu terjadi,” pungkas Rajoy. uci/Rtr/CNA/I-1